Maka dari itu, Poengky menilai reformasi kultural perlu terus terlaksana untuk mewujudkan citra tersebut.
"Reformasi kultural Polri harus terus dilaksanakan dan ada reward serta punishment tegas," ungkap Poengky ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.
Di samping itu, ia juga menilai, seluruh anggota kepolisian harus memberikan pelayanan hingga perlindungan kepada masyarakat secara maksimal.
"Mengutamakan tindakan preventif dan preemtif untuk mencegah kejahatan serta menjamin terwujudnya harkamtibmas," tuturnya.
Berdasarkan data alumni akpol, //akpol.polri.go.id/, Listyo Sigit Prabowo, lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969.
Listyo Sigit Prabowo diketahui beragama Kristen Protestan masuk Akpol 1988 dan lulus 1991.
Listyo Sigit Prabowo berasal keluarga TNI sederhana.
Saat masuk ke Akpol, Listyo Sigit Prabowo beralamat di Lanud Adi Sutjipto Blok P-1 Yogyakarta.
Meski nonmuslim, saat nama Listyo Sigit Prabowo diumumkan DPR sebagai calon tunggal Kapolri, ulama kharismatik Banten Abuya Muhtadi Dimyathi memberi dukungan.