"Meski berisiko, kami melihat gambaran yang sangat ringan di mana tiga [hasil tes] PCR [dinyatakan] positif, tanpa demam atau masalah pernapasan... "
"Kami dapat dengan mudah mengatakan bahwa meskipun berisiko, ketiga orang itu mengalaminya dengan [gejala]sangat ringan," jelas Koca.
Sebelumnya, Sinovac Biotech menunda pengumuman hasil dari uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 hingga Januari demi mengkonsolidasikan data yang didapat dari Brasil dengan hasil uji dari Indonesia dan Turki.
Hasil uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac di Indonesia hingga kini belum diumumkan.
Ada lebih dari 1.600 relawan yang telah disuntik dengan vaksin Sinovac.
Selain itu ada 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang telah diimpor dan kini disimpan di ruangan penyimpanan Bio Farma, Bandung.
Hasil uji klinis di Brasil
Direktur Institut Butantan di Brasil, Dimas Covas, mengklaim vaksin itu "mencapai ambang batas efikasi" yang ditetapkan WHO, atau lebih dari 50%.
"Kami mencapai ambang kemanjuran yang memungkinkan kami untuk mencari persetujuan penggunaan darurat" otorisasi dari badan pengawas [kesehatan] Brasil Anvisa, kata direktur Institut Butantan, Dimas Covas, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
Institut Butantan menolak untuk mengungkap angka pasti dari efikasi vaksin yang mereka uji coba pada 13.000 relawan, dengan alasan terikat kontrak dengan Sinovac.
"Tidak mungkin ada tiga hasil efikasi untuk vaksin yang sama," kata Covas.
Ia mengatakan penundaan itu tidak ada hubungannya dengan efikasi vaksin, yang diharapkan menjadi salah satu yang pertama disetujui untuk digunakan di Brasil.