Follow Us

Anak Buah Jokowi Akui Komunikasi Pemerintah Buruk, Guru Besar UI Beri Nilai Ini Buat Sang Presiden Hingga Bikin Mantan Jubir SBY Terkekeh

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 20 Desember 2020 | 10:47
 Presiden Jokowi
Kompas.com

Presiden Jokowi

"Bisa antisipatif, bisa duga ada hoaks, bisa duga siapa sumber, kalau sudah antisipasi, kita lakukan tindakan komunikasi sebelum muncul hoaks," ulas Emrus.

Baca Juga: Kerap Dipuji Karena Umbar Penampilan Sederhana, Menantu Jokowi Kepergok Pakai Tas dan Sepatu Seharga Rp 18 Juta Saat Ikut Nyoblos di Pilkada Solo

Sehingga, masyarakat sudah mendapatkan informasi yang baik terlebih dahulu, untuk mengantisipasi isu liar atau hoaks. Emrus mengistilahkan 'imunisasi' komunikasi.

"Jadi begitu virus hoaks masuk, hate speech, kita sudah kasih imunisasi komunikasi, mereka akan menolak, karena sudah tahu ciri-ciri hoaks dan ujaran kebencian," tutur Emrus.

"Kalau orang komunikolog mereka bisa memprediksi, tetapi lihat itu di Istana latar belakangnya komunikasi tidak?"

Baca Juga: Sengaja Walk Out Buat Permalukan PSI, Anggota Dewan DKI Malah Disebut Gali Kubur Sendiri

"Sehingga tidak bisa memprediksi."

"Menteri Komunikasi kita orang komunikasi tidak? Berikutnya banyak Kepala Biro Humas bukan orang komunikasi," bebernya.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Profesor Ibnu Hamad bereaksi tertawa saat membayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menulis skripsi tentang komunikasi publik.

Ia bahkan meragukan Jokowi akan mendapat nilai baik tentang strategi komunikasi di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (28/5/2020).

Baca Juga: Sama-sama Jadi Musuh Amerika, Diktator Irak Saddam Hussein Dihukum Gantung, Osama Bin Laden Meregang Nyawa di Ujung Senjata

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest