Follow Us

Jadi Primadona di Indonesia, Ternyata Ini Alasan Orang Amerika Jarang Pakai WhatsApp

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 08 Desember 2020 | 18:46
WhatsApp

WhatsApp

Fotokita.net - Jadi primadona di Indonesia, ternyata ini alasan Orang Amerika jarang pakai WhatsApp.

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa WhatsApp merupakan anak perusahaan Facebook Inc. yang berbasis di Amerika Serikat. Platform perpesanan itu diakuisisi Facebook pada 2014 lalu.

Meskipun berasal dari Negeri Paman Sam, tapi WhatsApp tidak populer di kampung halamannya sendiri, bahkan hingga sekarang.

Baca Juga: Akui Salah Usai Saling Sindir dengan Ibu Kandung di Medsos, Aurel Hermansyah Mendadak Ambil Keputusan Drastis Ini, Ada Apa?

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite pada 2020, WhatsApp hanya digunakan 19 persen pengguna internet di AS.

Persentase tersebut terpaut jauh jika dibandingkan dengan Indonesia, di mana dari laporan yang sama, WhatsApp digunakan oleh 84 persen pengguna internet Tanah Air.

Baca Juga: Disebut Banyak Kejanggalan, Orang Tua Ini Malah Gembira Putranya Tewas Usai Kawal Habib Rizieq: Anak Saya Mati Syahid

Mengapa demikian?

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pengguna WhatsApp di AS lebih sedikit, dibanding aplikasi perpesanan berbasis internet lain, atau bahkan SMS.

Privasi

Berdasarkan survei Science & Engineering Indicators 2018, orang Amerika sangat mementingkan privasi.

WhatsApp memiliki fitur bagi lokasi (share location) yang membuat beberapa orang AS tidak nyaman.

Baca Juga: Asyik Nikmati Kopi Hingga Tidur Pulas di Rumah Warga, Pejabat Kalang Kabut Saat Terima Kabar Presiden RI Lagi Menyamar

Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur status untuk melihat apakah orang sedang online atau tidak.

Ada pula fitur untuk mengecek terakhir dilihat (last seen) dan status sedang mengetik (typing).

Kendati bisa diatur, sebagian orang mungkin saja merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Ucapkan Kata Terakhir di Depan Kamera Video, Komedian Sebut Hal Ini Sebelum Meninggal Karena Covid-19

Telepon dan SMS tanpa batas

Beberapa operator seluler di Amerika mematok tarif tetap dan gratis telepon untuk beberapa menit.

Di sisi lain, WhatsApp menawarkan fitur telepon maupun video call "gratis" jika terhubung ke WiFi.

Baca Juga: Mohon Maaf, Cuma 4 Kelompok Ini yang Boleh Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac China, Begini Penjelasannya

Alasan inilah yang membuat banyak warga negara Amerika kurang menyukai WhatsApp.

Berbeda dengan beberapa negara yang justru, biaya telepon dan SMS reguler yang lebih mahal dibanding paket data.

Baca Juga: Dibubarkan Gus Dur Karena Alasan Ini, Lantas Kenapa Megawati Malah Hidupkan Lagi Kementerian Sosial?

Tidak butuh

Kebanyakan ponsel pintar di AS sudah memiliki aplikasi perpesanan bawaan, baik platform iOS atau Android.

Misalnya saja, pengguna iOS sudah memiliki aplikasi iMessege.

Sehingga, mereka merasa tidak perlu untuk mengunduh aplikasi baru. Terlebih, warga Negeri Paman Sam juga sangat berhati-hati dengan aplikasi baru.

Baca Juga: Ditetapkan Buat Vaksinasi di Indonesia, Berikut Penjelasan 6 Vaksin Covid-19, Siap Digunakan Bulan Ini?

Lebih tertarik aplikasi lain

Kendati demikian, beberapa orang Amerika juga tidak khawatir dengan aplikasi baru.

Namun, mereka lebih menyukai aplikasi perpesanan lain seperti Facebook Messenger atau Skype.

Facebook Messenger sudah terkoneksi dengan akun utama Facebook, sehingga mereka tidak perlu membuat akun baru.

Baca Juga: Bikin Gempar Karena Tangkap 2 Menteri Jokowi, Ini Sosok Ketua KPK Firli Bahuri yang Ditolak 500 Karyawan KPK Hingga Dinyatakan Bersalah Usai Sewa Helikopter Mewah

(Wahyunanda Kusuma Pertiwi/Kompas.com)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest