“Tapi, yang baru melapor ke kita nominal kerugiannya baru Rp 800 juta,” ujarnya.
Kepada polisi, tersangka mengaku beraksi dengan sejumlah karyawannya.
DCY merekrut operator untuk mengurus arisan online itu, namun sayangnya operatornya tak semuanya pernah ditemui tersangka.
”Penyidik masih melakukan penelusuran, nanti bila ada perkembangan lagi akan kita sampaikan kepada media,” kata Rizal.
Kini, sosok Lusi Tania seorang janda muda gelapkan uang arisan online sekitar Rp 1 miliar menjadi sorotan.
Bahkan sosok Lusi Tania gelapkan uang arisan online Rp 1 miliar itu, kini menjadi viral di media sosial (medsos).
Diketahui, sosok janda muda bawa kabur uang arisan online Rp 1 miliar itu kerap berpenampilan serba mewah.
Lusi Tania merupakan bandar arisan online yang menghimpun dana serta anggotanya melalui group whatsapp.
Anggotanya lebih dari 100 orang, yang diketahui mulai dari warga Kota Muaradua OKU Selatan hingga Baturaja, Palembang, Lampung dan Jakarta.