Follow Us

Berondong Dosen UGM Anggota Tim Pencari Fakta dan Prajurit TNI, Jubir KKB Papua Bongkar Alasan Mereka Mau Tanggung Jawab Atas Serangan Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 12 Oktober 2020 | 12:53
KKB Papua
Facebook TPNPB

KKB Papua

Fotokita.net - Berondong dosen UGM anggota tim pencari fakta dan prajurit TNI, jubir Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua bongkar alasan mereka mau tanggung jawab atas serangan itu.

Diketahui, KKB Papua baru-baru ini menembak seorang anggota TGPF Bambang Purwoko dan prajurit TNI bernama Sertu Faisal Akbar.

Dua orang itu ditembak KKB Papua di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.30 WIT.

Menindaklanjuti kebrutalan KKB Papua itu, tim TGPF pun meningkatkan pengamanan.

Baca Juga: Dipilih Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Wanita Papua Ini Ditinggal Pergi Sang Ibu Sejak Kecil, Punya Prestasi Tak Sembarangan,

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM), Sebby Sambom juga memberikan pengakuan terkait aksi penembakan tersebut.

Seorang anggota TGPF Bambang Purwoko dan prajurit TNI Sertu Faisal Akbar menjadi korban penembakan di Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Jadi Sorotan Karena Foto Bareng KSAD, Ternyata Ayah Perwira Muda TNI Ini Teman Dekat Jenderal Andika Perkasa, Mantan Orang Penting Kopassus

Bambang Purwoko merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM.

Sedangkan Sertu Faisal Akbar adalah anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan Kodim 1304 Gorontalo.

Bambang mengalami luka tembak pada bagian kaki, sedangkan Sertu Faisal tertembak di bagian pinggang.

Kedua korban saat ini sudah dievakuasi ke Jakarta sejak Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga: Orang No 1 TNI AD Sampai Mau Salami Perwira Muda Ini, Ternyata Ayahnya Petinggi Kopassus yang Gugur dalam Tugas, KSAD Andika Perkasa: Kita Itu Dekat...

Profil dan Biodata Bambang Purwoko

Bambang Purwoko adalah dosen Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dikutip dari laman ugmpress.ugm.ac.id, Bambang meraih gelar Sarjana llmu Pemerintahan dari UGM pada tahun 1983, setelah setahun sebelumnya memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika dari lKlP Yogyakarta (1987).

Baca Juga: Diminta Undang DPR Jadi Narasumber Podcastnya, Deddy Corbuzier Malah Sebut Nama Ini Saat Didesak Segera Bahas UU Cipta Kerja, Siapa Ya?

Ilustrasi - KKB Papua.
Facebook TPNPB

Ilustrasi - KKB Papua.

Setelah itu, Bambang lulus dari program Diploma of Development Studies dari Murdoch University (1995).

Lalu, Masters of Arts di bidangllmu Politik dari The University of Western Australia.

Sejak tahun 1997 sampai , dia sekarang aktif melakukan penelitian, pendampingan dan advokasi kebijakan di provinsi Papua dan Papua Barat, khususnya untuk bidang politik lokal, otonomi daerah, birokrasi, kelola pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat.

Sejak tahun 2008 dia menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM.

Baca Juga: Diminta Waspada Saat Kunjungan ke Amerika Karena Dosa Orde Baru, Menhan Prabowo Subianto Bakal Dikawal Ketat Sosok Ini

Dia juga menjadi Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada sejak 2013.

Bambang juga aktif menjadi pembicara seminar dan konferensi terkait isu-isu Papua.

Dia juga menulis buku ataupun hasil penelitian tentang politik pemerintahan dan pembangunan di wilayah kabupaten Puncak, Puncak jaya, Nduga, Intan jaya, Raja Ampat, Biak Numfor, Boven Digul, Sorong, Sorong Selatan, Mappi dan lain-lainnya.

Baca Juga: Buruh Merasa Dibohongi Penguasa Karena UU Cipta Kerja, Kabar Gembira Buat Pekerja Langsung Terlupakan, Padahal Gampang Tinggal Cek Di Sini

Seorang anggota KKB Papua yang paling dicari sejak 2011 telah tertangkap.
Antara

Seorang anggota KKB Papua yang paling dicari sejak 2011 telah tertangkap.

Buku terbaru yang diterbitkan adalah Desentralisasi Radikal: Ikhtiar Pengembangan Wilayah Imekko Sorong Selatan. lfada Publishing. 2017.

Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani mengatakan, telah mendapat informasi terkait peristiwa yang menimpa Bambang Purwoko.

"Baru sore ini pihak UGM mendapat informasi bahwa Bapak Bambang Purwoko mendapat serangan dan menjadi korban penembakan di Papua," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Sengaja Buru-buru Kuasai Isi UU Cipta Kerja Karena Uang, Hotman Paris Malah Ingatkan Buruh Penolak Omnibus Law: Hati-hati Bisa Makin Meluas

Usai mendapat kabar tersebut, perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM langsung menghubungi Bambang Purwoko.

"Mendapat informasi, dan langsung berkomunikasi dengan beliau. Alhamdulilah beliau baik-baik saja, mohon doanya semoga Pak Bambang selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan dalam mengemban tugas," tegasnya.

Baca Juga: Mahasiswi Nekat Tenangkan Pedemo di Dekat Istana Negara, Jokowi Malah Blusukan ke Kalimantan, Buruh Meradang: Katanya Presiden dari Rakyat...

Berikut rangkuman update faktanya dilansir dari Kompas.com.

1. Pengamanan ditingkatkan

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) meningkatkan keamanan bagi personelnya usai menjadi sasaran penembakan KKB Papua di Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020).

"Pengamanan dan kewaspadaan untuk tim TGPF sudah ditingkatkan," ujar Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Benny Mamoto melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Baca Juga: Keinginan Jokowi Revisi Aturan Terkabul Lewat UU Cipta Kerja, Seller Jual Gedung DPR dan Isinya Rp 666 di Tokopedia, Begini Respons Manajemen

Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel 'Usai Jadi Sasaran Tembak KKB, TGPF Tingkatkan Keamanan'

2. Investigasi terus dilakukan

Benny mengatakan, TGPF terus melakukan investigasi lapangan kendati sempat menjadi sasaran penembakan KKB Papua.

Baca Juga: Dosen di Surabaya Janji Beri Nilai A, Emak-emak Ini Merengek Minta Anaknya Dikembalikan Usai Demo UU Cipta Kerja Ricuh

Bahkan, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi masih dikebut hingga malam ini.

"Kami tetap bekerja sesuai jadwal dan sampai malam ini masih terus bekerja," kata dia.

3. Pengakuan jubir OPM

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau biasa disebut KKB Papua mengaku bertanggung jawab terhadap penembakan anggota TNI dan TGPF di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baca Juga: Ketiduran Nunggu Giliran Dipanggil, Mahasiswa Ini Ikut Wisuda Tanpa Mandi Hingga Lupa Pakai Celana, Komentar Orangtuanya Jadi Sorotan

Penembakan anggota TGPF, Bambang Purkowo dosen UGM dan dua TNI terjadi di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Intan Jaya pada Jumat (9/10/2020).

Dilansir dari VOA Indonesia, Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap TGPF yang dibentuk Menkopolhukam, Mahfud MD untuk mengusut kematian Pendeta Yeremia pada Sabtu (19/9/2020) lalu.

Baca Juga: Terkuak, Sosok Ini Disebut Sebagai Pencetus Omnibus Law UU Cipta Kerja, Tapi Jokowi Malah Blusukan Ke Sini Saat Puncak Demo Buruh

“Ya TPNPB bertanggung jawab. Itu keputusan kami, dan dengan tuntutan bahwa TPNPB menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam.

Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, dan gereja,” katanya kepada VOA Indonesia, Jumat sore.

Baca Juga: Buruh Merasa Dibohongi Penguasa Karena UU Cipta Kerja, Kabar Gembira Buat Pekerja Langsung Terlupakan, Padahal Gampang Tinggal Cek Di Sini

Sebby Sambom mengatakan serangan itu dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM di Kodap VIII Intan Jaya, di bawah komando Sabinus Waker.

“Semua kerja sama untuk lakukan perang revolusi tahapan,” ucapnya.

Editor : Fotokita

Latest