Follow Us

Terlilit Utang China, Australia Meradang Pengaruhnya Mulai Diambil Alih di Timor Leste, Tapi Enggan Bantu Rakyat Bumi Lorosae

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 27 September 2020 | 08:55
Di Sulilarang, Distrik Maliana, Timor Leste warga mengeruk tanah kering untuk diolah menjadi garam.
Yunaidi Joepoet

Di Sulilarang, Distrik Maliana, Timor Leste warga mengeruk tanah kering untuk diolah menjadi garam.

Pertemuan baru-baru ini antara Menteri Luar Negeri Timor Leste dan mitranya dari China juga membuat kedua belah pihak membahas kerja sama yang lebih dekat dalam Belt and Road Initiative.

Hal itu berpotensi memperkuat posisi China sebagai investor untuk Tasi Mane.

Setelah selesai, proyek tersebut akan bertanggung jawab untuk menyediakan sebagian besar kekayaan orang Timor Leste, dan termasuk pembangunan pelabuhan, pembuatan kapal dan fasilitas perbaikan kapal yang terletak sekitar 700 km dari Pelabuhan Darwin.

Baca Juga: Bukan Jenderal, Siapa Sangka Polisi yang Tak Punya Jabatan Penting Ini Punya Kekayaan Fantastis Rp 141,2 Triliun

Proyek itu nantinya akan dikelola oleh sebuah perusahaan China di bawah Sewa 99 tahun.

Dari kerentanan tersebut, masuknya Pemerintah China ke Papua Nugini dan Timor-Leste semakin diperkuat.

Sementara Pemerintah Australia baru-baru ini meminjamkan Rp 1,4 miliar kepada Papua Nugini untuk membantu membiayai kekurangan anggaran.

Baca Juga: Dituding Jadi Dalang Peristiwa G30S/PKI, Inilah Derita Keluarga DN Aidit, Jenazah Membusuk Hingga 3 Hari di Rumah Kosong

Australia tidak dalam posisi yang kuat secara finansial untuk membantu lebih jauh terhadap Ekonomi negara itu.

Selain itu, memiliki hubungan perdagangan buruk dengan China, Pemerintah Australia mungkin akan ditekan untuk tidak bertindak ‘ringan tangan’ dalam berurusan dengan tetangga dekatnya.

Editor : Fotokita

Latest