Follow Us

Driver Ojol Merasa Nafsu Makan Bertambah, Ridwan Kamil Justru Sebut Keluhan Ini Usai Jalani Suntikan Pertama Vaksin Sinovac

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 28 Agustus 2020 | 19:06
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memperlihatkan bekas pemeriksaan darah dan penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).
KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memperlihatkan bekas pemeriksaan darah dan penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).

Fotokita.net - Ikut daftar jadi relawan uji klinis vaksin Sinovac, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluhkan sejumlah gejala ini. Relawan yang sebelumnya justru melaporkan ada perubahan di dalam dirinya.

Setelah menjalani penyuntikan pertama, relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac mulai menunjukkan efek positif lewat tanda-tanda ini.

Salah seorang relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac adalah Fadly (32) yang berprofesi sebagai seorang driver ojol.

Pada 11 Agustus 2020 lalu, ia telah menjalani penyuntikan pertama. Fadly mengaku tidak mendapat efek samping signifikan setelah vaksin disuntikan.

Baca Juga: Hore Kabar Gembira Buat Kita Semua, Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rasakan Efek Positif Ini

Namun, dia hanya merasakan kantuk berat dan lapar.

"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).

Selain itu, ia juga sempat merasakan suhu badannya naik. Namun, masih dalam tahap wajar.

Baca Juga: Nekat Ikut Daftar Uji Klinis, Driver Ojol Rasakan Efek Ini Pada Tubuhnya Usai Disuntik Vaksin Covid-19

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.

Setelah disuntik, ada beberapa pantangan yang tidak boleh ia lakukan. Salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest