"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun.
Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," kata Fadly.
Fadly tidak sendiri. Ia menjadi relawan bersama enam keluarganya, termasuk istri dan ibunya. Fadly tak menampik bahwa awalnya ia sempat ragu.
Namun berdasarkan pengakuan kerabatnya yang telah lebih dulu jadi relawan, ia mulai merasa yakin.

Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.
"Sebelumnya kan sempat ketemu adik saya. Katanya dia sudah divaksin, dari situ saya ngobrol.
Awalnya takut, tapi setelah dijelaskan bahwa itu Sinovac, sudah diuji coba dulu ke dokternya, lalu ke karyawan.
Adik saya saya sudah sebulan, efek ke badan enak katanya," tutur Fadly.
Baca Juga: Sering Dianggap Punya Arti yang Sama, Ternyata Begini Perbedaan ASN dan PNS
Fadly berharap keikutsertaannya menjadi relawan bisa meningkatkan kondisi fisiknya agar kebal dari virus Covid-19.
"Ini kan vaksin gratis, ya sudah ikut. Kalau nanti kan ribet. Setelah lihat efeknya, enggak ada apa-apa, ya ikut," ujar Fadly.