Nekat Ikut Daftar Uji Klinis, Driver Ojol Rasakan Efek Ini Pada Tubuhnya Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 07:35
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA

Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.

Fotokita.net - Sebanyak 21 relawan yang dipilih secara acak telah disuntik calon vaksin Covid-19. Tidak ada keluhan dari 21 relawan itu.

Reaksi yang ditimbulkan pun cenderung ringan, seperti nyeri di tempat bekas suntikan yang berangsur hilang.

“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).

Reaksi yang mungkin dialami seperti sedikit bengkak dan perubahan suhu tubuh. Ia menjelaskan, kemungkinan relawan mengalami bengkak sedikit biasanya 1-2 persen.

Baca Juga: Ingin Terlihat Beda, Penampilan Jokowi dengan Baju Adat di Sidang Tahunan MPR Jadi Sorotan, Ahli: Kok Menakutkan...

“Kalau hangat (suhu tubuh) kemungkinannya 15 persen,” kata Kusnandi.

Bila hal itu terjadi, cara penanganannya sama dengan anak bayi yang baru diimunisasi.

Cukup dengan meminum parasetamol yang bisa didapat dari Puskesmas atau dokter.

Baca Juga: Hore Kabar Gembira Buat Kita Semua, Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Rasakan Efek Positif Ini

Untuk para relawan, kesehatan peserta akan dipantau tim secara teratur selama jalannya penelitian atau 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir.

Selain itu, peserta dilindungi asuransi kesehatan.

Baca Juga: Inilah Cara dan Syarat Dapatkan Bantuan Rp 600 ribu per bulan Bagi Karyawan dengan Gaji di Bawah Rp 5 juta

Intinya, jika mengalami keluhan, maka relawan dapat langsung mengontak tim. Pendaftaran relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 fase 3 masih dibuka hingga 31 Agustus 2020.

Untuk fase 3, jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Hingga kini, jumlah relawan yang mendaftar sudah 1.451 orang.

Ada beberapa manfaat keikutsertaan dalam penelitian, seperti pemeriksaan apus tenggorokan dan rapid test Covid-19 secara cuma-cuma.

Baca Juga: Serius Masih Mau Makan? Warganet Muntah Lihat Proses Pengemasan Snack Curah, Cuma Dilapisi Terpal Plastik dan Diinjak-injak Orang yang Kerja

Kemudian, peserta kemungkinan mendapatkan manfaat kekebalan terhadap Covid-19. Bagi yang mendapat plasebo akan memeroleh vaksin Covid-19 setelah vaksin didaftarkan.

Lalu, kesehatan peserta akan dipantau oleh petugas kesehatan secara teratur selama jalannya penelitian atau 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir.

Bagi yang berminat menjadi relawan bisa menghubungi Clinical Research Unit Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Presiden Saksikan Penyuntikan Perdana Uji Klinis Vaksin Covid-19

Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 21 relawan yang sudah disuntik calon vaksin Covid-19.

Dari hasil evaluasinya sementara, para relawan yang telah disuntikkan tersebut mengalami reaksi ringan, seperti peningkatan suhu tubuh dan nyeri atau bengkak di bekas suntikan.

Namun demikian persentasenya cukup kecil. Yaitu bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen.

Baca Juga: Jokowi Sebut Vaksin Merah Putih Siap Pertengahan 2021, Vladimir Putin Umumkan Rusia Negara Pertama yang Produksi Vaksin Covid-19

“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi, Jumat.

Bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, lanjut dia, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi. Yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas.

Selama menjalani uji calon vaksin itu, menurutnya setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama enam bulan.

Baca Juga: Ada 6 Negara Maju yang Masuk Jurang Resesi, Indonesia Malah Diprediksi Jadi Negara dengan Perekonomian Terbesar ke-5 di Dunia: Penanganan Covid-19 Akan Sangat Menentukan

Tribun Jabar/Mega Nugraha

Suasana tempat pendaftaran relawan uji klinis vaksin Covid-19 di RSP Unpad, Senin (10/8/2020).

Sementara itu, setelah menjalani penyuntikan pertama,relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac mulai menunjukkan efek positif lewat tanda-tanda ini.

Salah seorangrelawan uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac adalahFadly (32) yang berprofesi sebagai seorang driver ojol.

Pada 11 Agustus 2020 lalu, ia telah menjalani penyuntikan pertama. Fadly mengaku tidak mendapat efek samping signifikan setelah vaksin disuntikan.

Baca Juga: Mau Terima Bansos Rp 600 Ribu Tiap Bulan? Ternyata Karyawan Swasta Harus Terdaftar di Sini

Namun, dia hanya merasakan kantuk berat dan lapar.

"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).

Selain itu, ia juga sempat merasakan suhu badannya naik. Namun, masih dalam tahap wajar.

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.

Setelah disuntik, ada beberapa pantangan yang tidak boleh ia lakukan. Salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat.

"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun.

Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," kata Fadly.

Baca Juga: Bikin Kuping Nagita Slavina Panas, Raffi Ahmad Akui Selingkuh dengan Selebriti Cantik Ini Gegara Nekat Ambil Tawaran Dihipnotis

Fadly tidak sendiri. Ia menjadi relawan bersama enam keluarganya, termasuk istri dan ibunya. Fadly tak menampik bahwa awalnya ia sempat ragu.

Namun berdasarkan pengakuan kerabatnya yang telah lebih dulu jadi relawan, ia mulai merasa yakin.

"Sebelumnya kan sempat ketemu adik saya. Katanya dia sudah divaksin, dari situ saya ngobrol.

Awalnya takut, tapi setelah dijelaskan bahwa itu Sinovac, sudah diuji coba dulu ke dokternya, lalu ke karyawan.

Adik saya saya sudah sebulan, efek ke badan enak katanya," tutur Fadly.

Baca Juga: Sering Dianggap Punya Arti yang Sama, Ternyata Begini Perbedaan ASN dan PNS

Fadly berharap keikutsertaannya menjadi relawan bisa meningkatkan kondisi fisiknya agar kebal dari virus Covid-19.

"Ini kan vaksin gratis, ya sudah ikut. Kalau nanti kan ribet. Setelah lihat efeknya, enggak ada apa-apa, ya ikut," ujar Fadly.

(Kompas.com/Reni Susanti, Dendi Ramdhani)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma