"Setelah itu mengalami penurunan yang cukup tajam, 52 persen pada bulan Juni. Dan sekarang belum pulih pada posisi masih pada 52 persen," ucap Saiful.
Saiful menyebutkan, menurunnya penilaian publik terhadap kondisi keamanan negeri sejalan dengam laporan kepolisian yang mengatakan bahwa angka kriminalitas di masyarakat mengalami kenaikan sekitar 7 persen sejak pandemi terjadi.
"Masih di surveiterakhir ini, (penilaian terhadap kondisi keamanan) sempat di bawah 50 persen, melampaui ambang psikologis 48 persen yang mengatakan baik. Tapi sekarang sudah mulai agak membaik, pulih menjadi 52 persen," kata Saiful.
Dalam surveiyang sama, responden juga diberi pertanyaan apakah pemerintah belum bisa melindungi rakyat dari ancaman keamanan.
Hasilnya, sebanyak 52 persen responden tidak setuju dan 42 responden setuju.
Sisanya, sebanyak 7 persen tak menjawab.
Untuk diketahui, surveimengenai kondisi demokrasi Indonesia di masa Covid-19 ini digelar selama 12 hingga 15 Agustus 2020.
Survei dilakukan melalui telepon dengan melibatkan 2.202 responden yang dipilih secara acak.
Margin of error dari survei ini sebesar 2,1 persen.
Melihat hasil survei itu, bagaimana peluang mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8?