"Nah saat akan take off, keluar landasan, itu siswa (di kokpit depan, siswa pilot TNI AU), belakangnya instruktur," kata dia.
KAI T-50 Golden Eagle menjadi salah satu pesawat jet yang memperkuat Tentara Nasional Angkatan Udara (TNIAU) dalam mengamankan wilayah udara Indonesia.
Pesawat yang dibeli sejak 2010 ini sudah tiba di tanah air mulai bulan September 2013, total terdapat 16 jenis pesawat jenis ini.
Baca Juga: Hore Hari Ini Gaji Ke-13 PNS Cair, Berikut Rincian Besaran yang Diterima
Pembelian pesawat ini dilakukan untuk menggantikan BAE Hawk Mk 53 dan OV-10 Bronco, yang dipensiunkan setelah mengabdi selama 20 tahun.
Pembelian itu telah menghabiskan dana hingga USD 400 juta atau sekitar Rp 5,27 triliun.
Rupanya, seperti dikutip dari Merdeka.com, keberadaan pesawat ini tidak membuat Marsekal (Purn) Agus Supriatna Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) periode 2005 - 2007 merasa puas.
Ada banyak kekurangan yang dimiliki pesawat buatan Korea Selatan itu.
Lewat buku otobiografinya berjudul "Dingo: Menembus Limit Angkasa", karya Bambang Setiawan dan Budiawan Sidik Arifianto yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, tahun 2016.

T-50 Golden Eagle jet tempur TNI AU buatan Korea Selatan