"Dan kita larang ada pergerakan orang masuk atau keluar komplek. Pengawasan dilakukan dengan ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi yang memantau terus menerus sepanjang hari," ujar Yurianto.
Dengan melakukan sejumlah langkah antisipasi itu, Yurianto menyatakan, pemerintah ingin memastikan tidak terjadi penularan Covid-19 hingga keluar kompleks Secapa AD.
"Kami memastikan tidak akan terjadi penularan keluar kompleks karena kami menjaga secara ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan dilakukan secara maksimal," ujar dia.
Ada cerita unik dibalik terungkapnya penyebaran virus corona di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD).
Ternyata status Secapa AD yang kini menjelma menjadi klaster baru Covid-19 di Jawa Barat ini berawal dari sebuah penyakit yang tergolong seple.
Namun, siapa sangka, penyakit biasa itulah yang kemudian mengungkap bagaimana tempat para perwira digembleng ini kini memiliki ribuan kasus positif Covid-19.
Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut penyebaran Covid-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) sebagai anomali selama pandemi Covid-19 di Jabar.
Sebab, lonjakan kasus itu bukan pola umum yang selama ini ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jabar.
"Jadi kejadian di institusi kenegaraan khususnya Secapa yang luar biasa kami sebut anomali bukan pola yang kita petakan secara rutin," ujar Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat (10/7).