Follow Us

Soeharto Beli Jet Tempur Andalan Israel Lewat Akal Bulusnya, Teknisi TNI AU Panik Saat Pesawat Itu Tak Pernah Kelar Diperbaiki, Akhirnya Sang Komandan Ambil Tindakan Mistis Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 30 Juni 2020 | 08:50
A-4 Skyhawk TNI AU
A Winardi

A-4 Skyhawk TNI AU

Fotokita.net - Mendiang Soeharto yang pernah memimpin negara ini selama 32 tahun dikenal sebagai figur yang misterius, namun selalu mengumbar senyum saat berada di depan kamera.

Presiden ke-2 Republik Indonesia itu juga dikenal sebagai bapak pembangunan yang memiliki latar belakang militer. Soeharto memiliki pengalaman perang melawan penjajah hingga akhirnya menjadi jenderal di lingkungan TNI AD.

Lantaran terbiasa melakukan operasi intelijen seperti pengalamannya di medan laga, Soeharto ternyata banyak menelurkan kebijakan rahasia, yang hanya diketahui oleh orang-orang dekatnya.

Soeharto tercatat pernah beberapa kali melakukan misi super rahasia yang dipercayakan kepada Benny Moerdani.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melonjak Drastis Hingga Digadang-gadang Jadi Presiden, Sosok Ini Langsung Beri Komentar Menohok Buat Gubernur Jateng: 'Mana Boleh Orang Hobinya Nonton Film Porno Jadi Pejabat'

Salah satu misi super rahasia Soeharto adalah pembelian 32 pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk milik Israel pada 1979.

Melansir dari buku berjudul "Benny Moerdani Yang Belum Terungkap", berikut cerita misi super rahasia Soeharto.

Nama sandi misi super rahasia ini adalah Operasi Alpha, diambil dari huruf depan pesawat A-4E Skyhawk yang akan dibeli.

Pembelian pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk secara diam-diam ini dilakukan karena Indonesia saat itu tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Video Jokowi Marah Besar Saat Rapat Kabinet Hingga Tangannya Gemetar Baru Beredar Setelah 10 Hari, Begini Penjelasan Pihak Istana, Cuma Jadi Alat Pencitraan di Tengah Krisis Covid-19?

Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Ashadi Tjahjadi dalam bukunya berjudul 'Loyalitas Tanpa Pamrih', menceritakan Benny Moerdani memberikan ancaman kepada para anggota yang ikut dalam misi super rahasia itu.

Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka jika misi ini gagal.

"Yang ragu-ragu silahkan kembali sekarang" ucap Benny di dalam buku Ashadi Tjahjadi.

Baca Juga: Sesumbar Dapat Gaji Rp 170 Juta Sebulan, Ahok Ternyata Lebih Pilih Kursi Gubernur Ketimbang Komut Pertamina, Tak Tahan Tugas Berat dari Jokowi?

Benny Moerdani
Repro Majalah Angkasa

Benny Moerdani

Misi super rahasia ini cukup merepotkan intelijen Indonesia karena harus mengirim tim mulai dari teknisi hingga pilot, tentunya dengan diam-diam.

Semua identitas prajurit yang dikirim dalam misi ini dibuang di laut Singapura.

Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, mereka menyebut Israel dengan Arizona (negara bagian AS).

Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Besan Jokowi Lantaran Anaknya Makin Lengket dengan Kaesang Pangarep, Foto-foto Aktivitas Ibunda Felicia Tissue Bikin Warganet Terkejut: 'Mirip Bu Vero Ya'

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.

"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.

Baca Juga: Sudah Kena Sindir Anak Sulung yang Sudah Lama Tak Ketemu, Ahok Tiba-tiba Marah Saat Tonton Konten Lawakan Komedian Kondang Ini: 'Berani-beraninya Ni Anak'

Deretan jet tempur A-4 TNI AU
Ade Sulaeman

Deretan jet tempur A-4 TNI AU

Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980.

Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington.

Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps.

Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS.

Baca Juga: Setelah Sempat Maju Mundur, Menkeu Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 PNS Cair Tahun Ini, Catat Waktu dan Besarannya

"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya.

Kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk ke publik pada peringatan HUT ABRI, 5 Oktober 1980.

Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan

Di samping itu, Soeharto juga pernah memerintahkan misi rahasia lain yakni menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Baca Juga: Tinggalkan Malaysia dan Singapura, Indonesia Diprediksi Sebagai Negara dengan Pemuilihan Ekonomi Tercepat Setelah China, Begini Penjelasannya

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Baca Juga: Ibunda Nagita Slavina Teriak Histeris, Pernikahan Kedua Raffi Ahmad Berhasil Dibongkar Artis Ini, Izin Menikah Pun Disinggung: 'Ini Serius Apa Bohongan Sih?'

Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang.

Operasi ini untuk mengirimkan senjata-senjata sumbangan dari Uni Soviet yang diterima Indonesia saat Trikora, diserahkan kepada pejuang Afganistan.

Tentu saja atas persetujuan Presiden Soeharto.

Teddy Rusdy dalam buku biografinya yang berjudul "Think Ahead" menyebut senjata itu diangkut ke Jakarta dan disimpan di bandara Halim Perdanakusuma.

"Waktu itu terkumpul 2000 pucuk senjata, cukup untuk dua batalion" kata Teddy.

Pekerjaan berikutnya, Teddy diperintah Benny untuk menghapus nomor seri senjata-senjata itu.

Baru pada Juli 1981, persiapan pengiriman mulai dilakukan.

Semua senjata dimasukkan ke peti dan diberi tanda palang merah.

Sebagai kamuflase, peralatan tempur ini dicampur dengan obat-obatan dan selimut.

Teddy juga ditugasi Benny mengantar peti-peti tersebut dengan kargo udara, memakai Boeing 707 milik Pelita Air.

Pesawat ini diawaki kapten Arifin, Andullah, dan Danur.

Seluruh aktivitas Teddy dipantau Benny dari Jakarta.

Baca Juga: Mendadak Tegur 2 Artis Cantik di Sampingnya Gegara Kepergok Lakukan Hal Pamali Ini, Mbak You Terawang Aura Berbeda Pada Makam Lina di Lokasi Baru: 'Lebih Terang di Sini...'

Benny juga meminta Teddy terus berkomunikasi menggunakan scrambler atau peralatan komunikasi milik intelijen.

Saat pesawat mendarat, intel Pakistan sudah siaga dengan membawa 20 truk .

Misi penyelundupan senjata pun sukses dan berhasil diterima oleh pejuang Afganistan.

Pada 1980-an para personel Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau) khususnya Depo Pemeliharaan (Depohar) 30 yang bermarkas di Malang, Jawa Timur menjalankan program untuk meningkatkan kemampuan teknologi (refurbhising) jet-jet tempur A-4 Skyhwak.

Puluhan jet tempur yang dikirim dari Israel secara rahasia dan aslinya merupakan produksi AS itu ketika tiba di Indonesia sejumlah komponennya ternyata sudah banyak dimodifikasi oleh Israel.

Baca Juga: Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Jokowi Mendadak Minta Anak Buahnya Beri Perhatian Khusus Pada 3 Provinsi Ini

Akibat modifikasi yang dilakukan ada sejumlah komponen yang tidak tertera dalam buku panduan A-4 yang tebalnya ribuan halaman itu.

Ketika berupaya melakukan refurbishing itu para teknisi Depohar 30 harus memutar otak dan mengerahkan semua kemampuannya.

Baca Juga: Aksi Beraninya Gagalkan Perang Jadi Sorotan Dunia, Inilah Foto Detik-detik Pasukan TNI Hadang Tank Merkava Israel di Perbatasan Lebanon

Suatu kali ada satu jet tempur A-4 yang sudah lama digarap tetapi tidak selesai-selesai juga.

Anehnya ketika dilakukan pemeriksaan kondisi A-4 yang sudah menjalani program refurbishing baik-baik saja.

Baca Juga: Terima Laporan Penyebab Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur, Jokowi Peringkatkan Khofifah, Tapi Presiden Kepergok Kenakan Alat Ini Saat Blusukan ke Pasar Banyuwangi

Namun setelah akan dilakukan tes mesin di darat dalam kondisi statis (ground run) selalu timbul masalah teknis yang sering berulang.

Komandan Depohar 30 yang merasa gerah dengan perbaikan jet tempur A-4 yang tak kunjung kelar pun mulai curiga adanya "kekuatan lain" yang mempengaruhi kinerja para anak buahnya.

A-4-Skyhawk
Wikipedia

A-4-Skyhawk

Pak Komandan Depohar 30 pun diam-diam berinisiatif melakukan upaya tradisional berupa penanaman kepala kerbau yang lokasinya berada di depan hangar pesawat Satuan Pemeliharaan 32.

Salah satu staf Komandan Depohar 30 pun ditugasi untuk mencari seekor kerbau meski uang yang diberikan belum cukup.

Baca Juga: Dapat Kabar Artileri Pasukan Kim Jong Un Mengarah ke Wilayahnya, Korea Selatan Malah Dibekali Senjata Intai Super Canggih dari Amerika untuk Awasi Gerak-gerik Saudara Tuanya Itu

Pasalnya untuk mendapatkan kepala kerbau sulit sekali membeli bagian kepala saja karena harus beserta seluruh badannya.

Tapi tidak ada kata tidak siap menjalankan tugas bagi staf bersangkutan dan seekor kerbau juga harus segera diperoleh.

Baca Juga: Tahun 2020 Penuh Cobaan, Wabah Corona Belum Selesai Gunung Merapi Meletus Hingga Gempa Guncang Laut Selatan, Ramalan Anak Indigo Tentang Nasib Indonesia Terbukti?

Jet Tempur A-4 Skyhawk.
wikiwand

Jet Tempur A-4 Skyhawk.

Setelah putar otak staf itu menemukan cara yakni menghubungi produsen daging dendeng yang ternyata mau membeli badan kerbau tapi tidak mengambil kepalanya.

Baca Juga: 4 Pemimpin Indonesia Ini Kerap Guncangkan Dunia dengan Prestasi Emasnya, Ternyata Keempatnya Lahir di Bulan Juni, Begini Keistimewaan Orang-orang Lahir di Bulan Enam

Kepala kerbau pun akhirnya diperoleh dan kemudian dibungkus kain putih.

Setelah menjalani ritual penanaman kepala kerbau yang dilakukan saat malam hari, keesokan harinya uji coba ground run jet tempur A-4 ternyata berjalan lancar.

Baca Juga: Nyali Tiongkok Tiba-tiba Menciut, Ajakan Berunding Perkara Konflik di Laut China Selatan Ditolak Mentah-mentah Menlu Retno Marsudi: 'Sudah Waktunya Mereka Lihat Keseriusan Indonesia'

(Ade Sulaeman/Intisari/Putra Dewangga Candra Seta/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Benny Moerdani Ancam Tak Akui Kewarganegaraan Jika Gagal"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest