Fotokita.net - Pada Agustus 2019 foto-foto seekor gajah Asia yang disebarluaskan olehSave Elephant Foundation (SEF) bikin murka netizen di seantero jagat. Maklum, kondisi si gajah yang kurus kering jadi penyebabnya.
Save Elephant Foundation (SEF) memang menyoroti nasib si gajah dengan menampilkan foto-fotonya ke publik dunia.
Setelah foto-fotonya viral, Menteri Pariwisata Sri Lanka mengatakan kepada BBC bahwa Tikiri akan tidak diikutkan dalam pawai.
Gajah tersebut belakangan dikembalikan ke pawangnya, sebagaimana dilaporkan media Sri Lanka.
Seekor gajah berumur 70 tahun, yang kondisinya memicu kemarahan warganet tahun ini, telah mati.
Tikiri adalah satu di antara 60 gajah yang dipaksa berpawai pada Festival Perahera di Kandy setiap tahun.

Tikiri melakukan kegiatan fetival tahunan.
Namun, Lek Chailert, pendiri SEF, mengabarkan bahwa Tikiri telah mati.
"Penderitaan Tikiri telah berakhir, jiwanya sekarang bebas. Tidak ada lagi perbuatan buruk yang menimpanya," sebut Chailert dalam unggahannya di Instagram.
"Beristirahatlah dengan tenang, Tikiri sayang. Jangan menatap dunia ini lagi yang berbuat begitu keji terhadapmu dan teman-temanmu," lanjutnya.