Kompleks roket multi-laras dapat menembakkan 40 rudal per menit, dengan jangkauan 60 km bahkan lebih.
"Ini adalah senjata konvensional menggunakan peluncur portabel, sehingga sulit dideteksi," kata Shin Jong-Woo, seorang analis militer Korsel.
"Setelah ditembakkan dalam jumlah besar, senjata ini akan menciptakan serangan pendahuluan kejutan," tambahnya
Kaesong berjarak 40 km dari Seoul, sebelum pendirian kawasan insdustri Kaesong, Korut memiliki divisi brigade artileri ke-6, 64 dan 62 yang ditempatkan di daerah tersebut.
Hari ini, Kamis (18/6/2020), pasukan ini telah mundur ke wilayah Korea Utara sekitar 16 km, Brigade ke-62 dilengkapi dengan meriam 170mm dan peluncur 240mm.
Divisi ke-6 adalah kekuatan utama yang memasuki Seoul selama Perang Korea (1950-1953).

Foto latihan artileri terbesar Korea Utara pada tahun 2017, yang disebut
Hari ini, pasukan itu sudah dilengkapi tank Thien Ma Ho, tank domestik Korea yang berbasis pada era Soviet T-62 dan kendaraan lapis baja lainnya.
Korea Utara juga memiliki rudal balistik jarak pendek versi domestik yang dibuat dari prototipe Iskandar Rusia.
Tetapi ada kemungkinan tidak akan dibawa ke garis depan, karena bisa menyerang dari jauh.