Follow Us

Jangan Lupa Siapkan Kamera Kita, Dini Hari Nanti Ada Peristiwa Langit yang Langka: Gerhana Bulan Stroberi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 05 Juni 2020 | 18:44
Gerhana Bulan Penumbra
pixabay.com

Gerhana Bulan Penumbra

Fotokita.net - Mengutip laman laman resmi NASA, Gerhana Bulan Penumbra kali ini dinamai sebagai Strawberry Moon atau Bulan Stroberi.

Nama ini disebutkan oleh suku Algonquin karena bertepatan dengan musim panen stroberi yang relatif singkat di AS bagian timur laut.

Sebelum Gerhana Bulan Penumbra, BMKG sendiri mencatat sejumlah fenomena gerhana lain yang akan dapat diamati dari Indonesia, yaitu Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020.

Baca Juga: Pola Hidup Normal Baru, Mana yang Lebih Efektif Pakai Face Shield atau Masker Buat Usir Virus Corona? Begini Jawaban Ahli

Menurut Hendro Setyanto dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), organ departementasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan–kebijakan Nahdlatul Ulama dalam ranah falakiyah, sebuah peristiwa Gerhana Bulan Samar (Penumbral) akan terjadi pada Sabtu Pon dini hari 14 Syawwal 1441 H yang bertepatan dengan 6 Juni 2020.

Berdasarkan perhitungan (hisab) maka fase awal Gerhana Bulan Samar ini akan terjadi pada pukul 00:45:56 WIB sementara fase akhirnya pada pukul 04:04:08 WIB. Sehingga gerhana memiliki durasi 3 jam 18 menit 12 detik.

Baca Juga: Prediksi Soeharto Indonesia Bakal Hancur Pada 2020 Tak Terbukti, Ternyata Ekonomi Negara Kepulauan Ini Jauh Lebih Kuat Sekalipun Punya Utang Lebih Gede dari Malaysia. Begini Hitungannya

Gerhana bulan penumbral 14 Maret 2006.
Lutfi Fauziah

Gerhana bulan penumbral 14 Maret 2006.

Puncak gerhana diperhitungkan akan tercapai pada pukul 02:25:02 WIB dengan magnitudo 0,57.

Artinya, 57 persen permukaan Bulan bakal ditutupi oleh kerucut bayangan tambahan (penumbra) Bumi.

Istilah Gerhana Bulan Samar dapat ditemukan dalam literatur falakiyah, misalnya dalam kitab Irsyadul Murid buah karya KH Ghozali Fathullah.

Dalam kitab tersebut, gerhana jenis ini disebut sebagai al–khusuf asy–syabihi.

Baca Juga: Ilmuwan China Sukses Temukan Jenis Virus Corona Paling Mematikan, Peneliti Syok Sehabis Bongkar Jenazah Korban Covid-19: Organ Dalamnya dalam Kondisi Mengerikan

Meskipun menyandang nama Gerhana Bulan, Gerhana Bulan Samar sangat sulit dibedakan dengan ketampakan Bulan purnama biasa apabila disaksikan dengan mata telanjang.

Sehingga peristiwa ini tidak diikuti dengan anjuran penyelenggaraan shalat gerhana.

Jadi berbeda dengan yang dijumpai pada Gerhana Bulan Total maupun Gerhana Bulan Sebagian (keduanya disebut al–khusuf al–hakiki pada kitab Irsyadul Murid), yang menjadi dasar bagi shalat gerhana.

Skema Gerhana Bulan Penumbra 11 Februari 2017.
Lutfi Fauziah

Skema Gerhana Bulan Penumbra 11 Februari 2017.

Merujuk kepada sabda Rasulullah SAW melalui jalur Mughirah bin Syu’bah yang diriwayatkan Imam Bukhari, pada saat gerhana bisa terlihat maka dianjurkan menyelenggarakan shalat gerhana hingga gerhana tersebut usai.

Pemaknaan terlihatnya gerhana dalam hal ini serupa dengan terlihatnya hilal dalam penentuan awal bulan kalender Hijriyyah, sehingga sama sama menyaratkan terlihat dengan mata.

Gerhana Bulan Samar 14 Syawal 1441 H ini akan dapat disaksikan pada seluruh lokasi mana pun di Indonesia pada waktu yang sama, tentunya menyesuaikan dengan zona waktu masing–masing.

Baca Juga: Alami Demam Tinggi dan Jari Manisnya Terancam Diamputasi, Balita di Sragen yang Digigit Kutu Kucing Akhirnya Meninggal. Begini Cerita Ibunya

Gerhana Bulan Penumbra kembali terjadi Sabtu dini hari, 6 Juni 2020. Fenomena ini terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.

Posisi tersebut membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Sebagai akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

Agak sulit membedakan Gerhana Bulan Penumbra dengan Bulan purnama.
NASA/Robin Lee

Agak sulit membedakan Gerhana Bulan Penumbra dengan Bulan purnama.

Adapun seluruh proses gerhana ini dapat dilihat di Asia, sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian timur, dan Samudera Hindia.

Sementara itu, proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian timur.

Baca Juga: Walaupun Usianya Sudah Menginjak 94 Tahun, Mantan Perdana Menteri Malaysia Ini Tak Terinfeksi Virus Corona. Apa Resep Rahasianya?

Kemudian, proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Asia bagian Timur, Samudera Pasifik bagian Barat, dan Australia bagian Timur.

Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian timur.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memetakan waktu terbaik untuk melihat fenomena ini dengan tiga fase, yaitu gerhana mulai, puncak gerhana, dan gerhana berakhir.

Mengutip keterangan resmi dari BMKG, berikut adalah rincian lengkapnya:

Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra (GBP)
via Universe Today

Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra (GBP)

Gerhana mulai (P1)

UT (5 Juni): 17.45.52

WIB (6 Juni): 00.45.52

WITA (6 Juni): 01.45.52

WIT (6 Juni): 02.45.52

Puncak gerhana (Puncak)

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Perintahkan 2 Kapal Induk Gelar Siaga Perang Gara-gara Manuver AS di Perairan Sumber Konflik, Negara-negara Ini Malah Tambah Ketar-ketir Terima Getahnya

UT (5 Juni): 19.25.05

WIB (6 Juni): 02.25.05

WITA (6 Juni): 03.25.05

WIT (6 Juni): 04.25.05

Gerhana berakhir (P4)

UT (5 Juni): 21.04.09

WIB (6 Juni): 04.04.09

WITA (6 Juni): 05.04.09

WIT (6 Juni): 06.04.09

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa durasi gerhana dari fase gerhana mulai (P1) hingga gerhana berakhir (P4) adalah 3 jam 18 menit 17 detik.

Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni ini merupakan anggota ke-67 dari 71 anggota pada seri Saros 111.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 26 Mei 2002.

Adapun gerhana bulan yang akan datang dan berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 17 Juni 2038.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest