Menariknya, program ini juga terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun yang memiliki tujuan sama dengan memanfaatkan data yang ada.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Barista Guild of Indonesia per tanggal 22 Mei 2020, pekerja hilir kopi yang di-PHK/Rumahkan lebih dari hampir 900 orang, jumlah terbanyak yakni di daerah Jakarta (331).
Lalu disusul dengan wilayah lainnya yaitu Jawa Barat (174), Banten (80), Jawa Timur (72), Jawa Tengah (40), Yogyakarta (43) dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
Adapun profil pekerja hilir kopi yang Di-PHK/Rumahkan berdasarkan status perkawinan.
Di mana yang sudah kawin berjumlah sekitar 124 atau 14%, sementara yang lajang berjumlah 757 atau 86%.
Di fase awal, gerakan ini akan mendata coffee shop mana aja yang mau berpartisipasi dalam Barista Asuh.
Bagi coffee shop yang ingin ikut gerakan ini bisa mendaftar langsung melaui tautan: bit.ly/baristaasuh.
Sedangkan bagi barista yang ingin ikut mendaftar bisa mengkakses: bit.ly/solidaatsulit.
Atau juga untuk informasi lebih lanjut bisa melalui DM akun instagram @mas_fotokopi.
Nantinya, data coffee shop yang berminat dan data barista korban PHK yang dimiliki BGI akan dibagi menjadi cluster-cluster berdasarkan wilayah.