Follow Us

Dikira Sudah Bisa Beraktivitas Normal Lagi, Ahli Malah Temukan Virus Corona dengan Bentuk Berbeda dalam Kasus Baru di China: Lebih Sulit Buat Diobati?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:59
Kota Jilin di China setelah di lockdown kembali padahal baru satu bulan dibuka.
Antara

Kota Jilin di China setelah di lockdown kembali padahal baru satu bulan dibuka.

"Periode yang lebih lama, yaitu ketika pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala telah menciptakan klaster infeksi baru," kata Dr Qiu.

Sekitar 46 kasus telah dilaporkan selama dua minggu terakhir di tiga kota, yaitu Shulan, Jilin dan Shengyang yang memicu tindakan penguncian baru di wilayah itu.

Namun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apakah virus ini berubah secara signifikan.

Perbedaan itu dimungkinkan juga karena para dokter dapat mengamati pasien secara lebih menyeluruh dari tahap lebih awal dibandingkan di Wuhan.

Baca Juga: Ramalannya Soal Virus Corona Kini Jadi Terbukti, Sosok Orang Terkaya Ini Ditangkap Kaki Tangan Donald Trump Gara-gara Uji Coba Vaksin Ilegal: Ternyata Begini Faktanya

Ketika wabah pertama kali meledak di Wuhan, sistem perawatan kesehatan setempat begitu kewalahan sehingga hanya kasus-kasus paling serius yang sedang dirawat.

Temuan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian yang tersisa tentang bagaimana virus bermanifestasi, akan menghambat upaya pemerintah untuk menghentikan penyebarannya dan membuka kembali keran ekonomi yang telah hancur.

Para peneliti di seluruh dunia berusaha memastikan apakah virus tersebut bermutasi dengan cara yang signifikan untuk menjadi lebih menular ketika menyebar melalui populasi manusia, meski menuai banyak kritikan.

Dr Qiu mengatakan bahwa dokter juga memperhatikan bahwa pasien di klaster timur laut tampaknya mengalami kerusakan sebagian besar di paru-paru mereka.

Sementara pasien di Wuhan menderita kerusakan multi-organ di jantung, ginjal, dan usus. Para pejabat meyakini klaster baru di negaranya berasal dari orang yang melakukan kontak dengan pendatang dari Rusia.

Baca Juga: Gontok-gontokan Soal Data Vaksin Corona, Rupanya Kapal Induk China Nyaris Beradu Senjata dengan Kapal Berpeluru Kendali Amerika di Perairan Ini: Aksi Provokatif di Tengah Pandemi

Menurut Dr Qiu, urutan genetik telah menunjukkan kecocokan antara kasus di timur laut dan yang terkait dengan Rusia.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest