Namun, gejala yang dialami Ari mengarah ke Covid-19 sehingga statusnya PDP. Ari Puspitasari sudah sudah setahun lebih bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.

Potret Ari perawat yang harus menghembuskan napas terakhirnya bersama calon buah hatinya akibat covid-19.
Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19. "Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," jelasnya.
Saat ini, sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspitasari ditracing dan isolasi.
Ucapan dukacita juga datang dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Lewat akun Instagramnya, @khofifah, orang nomor satu di Jatim ini menyebut Ari merupakan sosok pahlawan dalam bidang kesehatan.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, saya ucapkan dukacita mendalam dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita Sari, S.Kep, Ns," ujar Khofifah.
"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid dan diganjar oleh Allah SWT dengan surga. Pun, semoga Allah memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin," kata Khofifah melanjutkan. (Kompas.com)