Follow Us

youtube_channeltwitter

Jadi Buruan Utama Pasukan Elit Pimpinan Prabowo Subianto, Presiden Fretilin Ini Justru Mati di Tangan Prajurit Asli Timor Timur: Hasilnya Dilaporkan ke Pak Harto

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 23 April 2020 | 15:14
Prabowo Subianto dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
via TribunJambi

Prabowo Subianto dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Debut pertempuran Yon Parikesit terjadi di wilayah Laklobar dan Soibada.

Baca Juga: Didesak Tak Lakukan Pelarangan Sejak Awal Wabah Covid-19, Jokowi dengan Tegas Jelaskan Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung: Wajar Mereka Lakukan Hal Itu

Di sana, tim berhadapan dengan KKB Timor Timur yang mengawal Lobato.

Pasukan elit Nanggala-28, Pimpinan Kapten Prabowo Subianto diterjunkann bersamaan dengan Kompi Yonif Linud 700 Kodam XIV, satu kompi Yonif Linud 401 Banteng Raiders dan Batalyon 744 Somodok pimpinan Mayor Yunus Yosfiah.

30 Desember 1978, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah jika anggotanya ada yang memergoki pergerakan sejumlah besar anggota KKB Timor Timur.

Hal ini dinilai janggal karena Fretilin amat jarang mengerahkan pasukan besar yang bergerak bersama-sama, dugaan kuat pasti Lobato ada ditengah-tengah mereka.

Baca Juga: Ogah Komentar Soal Kondisi Kesehatan Kim Jong Un, Donald Trump Malah Lakukan Hal Ini Buat Pemimpin Otoriter Korea Utara Itu

Tribunnews

Laporan ini lantas diteruskan kepada Kolonel Sahala Radjagukguk yang berada di lapangan untuk memperketat pengepunganterhadap pasukan Lobato.

Kapten Prabowo juga diberi tugas mengkoordinasikan pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada.

Nanggala-28 pimpinan Prabowo Subianto kemudian meluncur ke lokasi pengepungan dan langsung terjadi pertempuran sengit!

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

Tag Popular

x