Follow Us

Aksi Kocaknya Jadi Viral Hingga Disebut Jubir Corona Terbaik, Bupati Ini Sukses Hindarkan Daerahnya dari Kasus Positif Covid-19 dengan Cara yang Tak Biasa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 18 April 2020 | 09:29
Dua perempuan mengenakan pelindung wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), saat membeli makanan laut di pasar pagi di provinsi Narathiwat, Thailand selatan, Jumat (3/4/2020).
AFP

Dua perempuan mengenakan pelindung wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), saat membeli makanan laut di pasar pagi di provinsi Narathiwat, Thailand selatan, Jumat (3/4/2020).

Dalam sosialisasinya, Bupati Boltim itu juga membawa peti mati.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Lebih Tinggi Dibandingkan Indonesia, Negara Ini Justru Dinilai Paling Aman dari Serangan Virus Corona: Angka Kematianmya Sangat Kecil!

"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah tapi cukup agresif," ujar Sehan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Perempuan yang Dinikahi Ariel Noah Gara-gara Dipaksa Keluarga, Ternyata Penampilan Sang Mantan Bikin Kita Pangling: Begini Foto-foto Terbarunya

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulut ini menjelaskan, dengan sosialiasi yang ia lakukan, masyarakat akan makin waspada dan disiplin.

Tangkapan layar video Bupati Boltim saat sosialisasi cegah Covid-19
Dok. Akun Twitter @husainabdullah1

Tangkapan layar video Bupati Boltim saat sosialisasi cegah Covid-19

"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespon dengan baik. Orang luar saja respon, tentunya masyarakat saya juga respon," tutur Sehan.

Dikatakannya, sosialisasi yang dilakukan terbukti sangat berdampak mencegah Covid-19. "Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkapnya.

Baca Juga: Banyak Artis Mulai Susah Dapat Job, Komedian Kondang Ini Malah Tetap Gaji Penuh Tukang Kebunnya: Lebih Gede dari Karyawan Televisi!

Sehan menyebutkan, ada warga yang ODP tapi itu anak-anak dari Boltim yang kuliah di luar daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado. Begitu pulang, mereka berstatus ODP.

"Kita karantina, jadi semua kepala desa memantau rakyatnya setiap pulang dari daerah lain dan di lapor ke gugus tugas khususnya kepada Dinas Kesehatan untuk kita pantau," jelas Sehan. (Kompas.com/Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest