Fotokita.net - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjarmengatakan, pihaknya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat tidak boleh keluar Boltim.
Begitu juga oranglain yang masuk Boltim diawasi ketat. Kebijakan itu dilakukan 23 Maret 2020, sejak pemerintah meminta waspada, dan Boltim langsung menindaklanjuti instruksi itu.
Dengan adanya pembatasan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim sudah memikirkan bahwa konsekuensinya jelas berdampak pada pendapatan masyarakat.
"Makanya saya mengambil kebijakan untuk memberikan stimulan, selama tiga bulan sampai Juni, kurang lebih 900 ton beras disiapkan. Bantuan beras ini langsung ke masyarakat," bebernya.
"Sedangkan anggaran untuk pengananan Covid-19 kita siapkan sampai Rp 30 miliar," ujarSehan.

Angin Segar untuk Tanah Air di Tengah Wabah Covid-19, 58 Negara Siap Bantu Indonesia Perangi Virus Corona, Kini Angka Pasien Sembuh Meningkat Drastis!
Sehan menegaskan, pembatasan yang dilakukan Pemkab Boltim sangat ketat.
"Selain orang tidak boleh keluar Boltim,orang masuk juga kita waspadai, kita karantina, kalau tidak penting disuruh pulang," tegasnya.
"Makanya di sini usaha juga tetap jalan, tokoh-tokoh buka sampai jam 12 malam," katanya.
Begitu juga dengan pasar rakyat tetap beroperasi. Tapi, di pasar rakyat sudah ada protap.