Follow Us

Jumlah Pasien Positif Virus Corona Nyaris Tembus 5.000 Orang, Ahli Kesehatan Sebut Indonesia Bisa Hindari Gelombang Kedua Pandemi Asalkan Penuhi 2 Syarat Ini.

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 14 April 2020 | 17:29
Pengakuan 4 Pasien Covid-19 Sempat Alami Gejala dengan Siklus Mirip Pelana Kuda, Minggu Kedua Kondisinya Justru Kritis dan Memburuk
Xinhua

Pengakuan 4 Pasien Covid-19 Sempat Alami Gejala dengan Siklus Mirip Pelana Kuda, Minggu Kedua Kondisinya Justru Kritis dan Memburuk

Pasien 08 yang positif terpapar virus corona di Sumatera Selatan dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.  Pasien ketiga yang dinyatakan sembuh ini, diketahui menjalani perawatan lebih dari satu pekan di ruang isolasi, usai datang d
freepict.com

Pasien 08 yang positif terpapar virus corona di Sumatera Selatan dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang. Pasien ketiga yang dinyatakan sembuh ini, diketahui menjalani perawatan lebih dari satu pekan di ruang isolasi, usai datang d

Akmal berkata, saat jumlah kasus terjadi penurunan setelah mencapai puncaknya nanti. Bukan berarti di masyarakat tidak ada sama sekali transmisi atau penularan terjadi tanpa diketahui. "Kalau sistem tetap jalan itu bisa teratasi. Tapi kalau sistem kita longgar. Wah, itu masih mungkin terjadi (gelombang kedua pandemi virus corona di Indonesia)," ujar dia.

Baca Juga: Usir Rasa Bosan Selama Isolasi di Rumah Sakit, Satu Keluarga yang Terjangkit Covid-19 Ini Malah Kompak Lakukan Hal Begini: Hasilnya, Viral!PSBB bukan lockdown Dijelaskan Akmal bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah ditetapkan oleh pemerintah bukanlah karantina wilayah atau berbeda dengan sistem lockdown yang diterapkan oleh negara China."Menurut saya kita lihat PSBB ini, lihat implementasinya. Kalau bagus kita support. Kalau tidak bisa dievaluasi," ujar dia.

Namun, disarankan oleh Akmal, seharusnya PSBB ini seharusnya tidak hanya ditetapkan atau diterapkan kepada daerah atau wilayah yang sudah banyak jumlah kasusnya saja. Melainkan, seharusnya PSBB ini juga baik diterangi pada wilayah atau daerah yang saat ini masih relatif sedikit jumlah kasusnya.

Baca Juga: Masuk Zona Merah Covid-19, Ratusan Driver Ojol di Kota Ini Malah Nekat Hadang Truk Sembako. Begini KronologinyaHal ini dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadinya transmisi atau penularan lokal. "Bagusnya justru (wilayah) baru sedikit jumlah kasusnya itulah harus dikerjakan (PSBB) itu," tutur dia. Jika di wilayah yang relatif masih sedikit juga sistem pencegahannya longgar, maka bisa berpotensi menjadi seperti Jakarta berikutnya.

Baca Juga: Tak Cuma Terjadi di Indonesia, Warga di Negara Ini Jauh Lebih Galak Soal Pemakaman Jenazah Korban Virus Corona: Satu Desa Nekat Lawan Polisi!Prinsip pencegahan sebenarnya adalah mencegah lokal transmision atau penularan virus SARS-CoV-2 yang terjadi antar masyarakat setempat, dan itu sudah harus dilakukan oleh banyak wilayah bukan hanya Jakarta. "Kita mencegah terjadinya lokal transmision (virus corona), karena kalau sudah ada lokal transmision bisa jadi seperti Jakarta," jelas Akmal. (Ellyvon Pranita/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Indonesia Belum Sampai Puncak Pandemi Corona, Ahli Ingatkan Gelombang Kedua

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest