Iran yang menjadi satu-satunya negara Syiah di muka bumi ini dan sekaligus induk kaum Syiah di seluruh dunia merasa memikul kewajiban dan tanggung jawab atas keselamatan kaum Syiah di seluruh dunia.
Maka, tidak heran, dalam upaya menjalankan misi dan visi tersebut secara efektif, Pemerintah Iran membentuk Brigade al-Quds. Tugasnya, melindungi kaum Syiah di seluruh dunia sekaligus mengemb Brigade al-Quds masuk dalam organisasi Garda Revolusi Iran yang dibentuk setelah kemenangan revolusi Iran tahun 1979. Misinya, menjaga dan mempertahankan revolusi yang dipimpin Ayatollah Imam Khomeini dari kemungkinan kudeta oleh militer reguler Iran.

Anggota milisi Syiah berlatih di kota Basra, Irak selatan pada 17 Juni 2014. Relawan Syiah Irak, yan
Mengingat misi khusus dan berat Brigade al-Quds, brigade tersebut masuk kategori unit elite dalam Garda Revolusi Iran. Anggota Brigade al-Quds direkrut dari anggota pilihan Garda Revolusi Iran.
Anggota Brigade al-Quds yang diperkirakan hanya 3.000-5.000 personel tidak hanya mendapat latihan kemiliteran, tetapi juga keintelijenan. Adapun anggota Garda Revolusi Iran disinyalir mencapai 150.000 personel.
Dengan demikian, misi Brigade Al-Quds selain militer juga intelijen. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Iran menempatkan kader-kader intelijen Brigade al-Quds di kantor-kantor Kedutaan Besar Iran di seluruh dunia.
angkan pengaruh Iran di mancanegara, terutama negara yang terdapat penganut Syiah.
Maka, tidak heran jika Pemerintah Iran, seperti yang dituturkan Dubes Wirengjurit, dapat mengetahui secara detail kasus kaum Syiah di kabupaten Sampang.
Tentu saja informasi tentang kasus kaum Syiah di Kabupaten Sampang tersebut dipasok dari jaringan intelijen Brigade al-Quds yang ditempatkan di kantor Kedubes Iran di Jakarta atau menyusup sendiri ke Kabupaten Sampang.
Jika kasus kaum Syiah di Kabupaten Sampang yang skalanya kecil saja mendapat perhatian besar dan diketahui secara detail oleh Pemerintah Iran, apalagi nasib kaum Syiah di Timur Tengah, seperti di Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, dan Afghanistan, yang jumlahnya cukup besar dan memiliki kekuatan politik dan militer. Bahkan, kaum Syiah kini berkuasa di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.(Musthafa Abdul Rahman dari Kairo - Mesir untuk Kompas.id)