Uang tersebut ditemukan dalam bentuk pecahan Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.
"Itu uang dari hasil dia mengemis. Pengakuannya jika mendapat sekian puluh ribu dia tukar," terang Mursyidin.
Selama mengemis di kawasan Jakarta Selatan, Muklis selalu membawa uang tersebut dan dimasukkan ke dalam ranselnya. Uang itu selalu dibawa lantaran pengemis yang berusia 66 tahun itu tidak pernah pulang ke rumah yang berada di Ciputat.

Pengemis yang membawa uang ratusan juta
Kini, Muklis sudah berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat, guna dilakukan pembinaan.
Muklis Muctar Besani, pengemis yang membawa-bawa uang ratusan juta rupiah ternyata sedang mengumpulkan uang untuk membangun usaha di kampung halamannya di Jambi. Dia akan berhenti mengemis jika uang yang sudah terkumpul mencapai Rp 200 juta.
Hal tersebut disampaikan Kasatpel Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/12/2019).
"Jadi dia ada targetnya, setelah Rp 200 juta dia baru berhentilah dan uang itu akan dibuat bangun usaha," ucap dia.
Namun, baru mengumpulkan uang Rp 194,5 juta, Muklis sudah terjaring oleh Sudinsol Jakarta Selatan pada Jumat (29/11/2019) lalu.
Saat diperiksa petugas, ada tumpukan uang di dalam tas dengan pecahan Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Muklis sebelumnya juga pernah kena razia petugas. Saat itu, uang yang dia bawa sekitar Rp 86 juta. Kini, Muklis sedang berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya untuk dilakukan pembinaan.