Baca Juga: Tempat Motret yang Instagrammable di Salah Sudut Yogyakarta
Klaim tersebut dikuatkan dengan adanya gagasan Malyabhara sebelum perjanjian Giyanti pada 1755.

Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Disebutkan bahwa telah berfungsinya malyabhara pada margaraja di Yogyakarta abad ke-19 dan 20 dalam upacara penyambutan kedatangan tamu-tamu pembesar Belanda dari Batavia.
Di sepanjang Maliabara dipasang lengkung-lengkung papah kelapa berjanur kuning dan karangan bunga warna warni, sama seperti arti Malyabhara dalam bahasa Sansekerta.
Pendapat kedua ini merupakan pendapat yang terkuat dan diyakini oleh banyak sejarawan. (Kompas.com)