Fotokita.net-Amerika Serikat selalu saja penasaran dengan isi dalam negara Korea Utara. Dengan menganut paham Sosialis, yang lebih ke arah Rusia, Amerika ingin bisa mengendalikan pemimpin negara itu agar dapat membendung laju pengaruh paham pesaingnya.
Dalam sejarahnya, Amerika pun pernah mendukung saudara Korea Utara yang ada di bagian selatan dalam konflik berdarah di antara keduanya: Perang Korea.
Sebagai negara pemenang Perang Dunia II, Amerika bertindak sebagai polisi dunia. Negara adidaya itu mengawasi politik dunia. Korea Utara yang kerap mengadakan percobaan bom nuklir harus terima getahnya: dikucilkan oleh Amerika dan sekutunya lewat embargo ekonomi.
Korea Utara punya pemimpin dengan kekuasaan yang absolut. Untuk melanggengkan kekuasaannya, ia bertindak tanpa kenal belas kasihan. Dialah, Kim Jong Un.
Dalam berbargai berita, Kim Jong Un kerap menghukum para penentangnya dengan cara yang kejam dan sadis. Dia tak pernah mengeluarkan amnesti bagi para pembelot yang tertangkap.
Rupanya bukan hanya Kim Jong Un yang diketahui bertindak semena-mena para penentang kebijakannya. Pemimpin Korea Utara itu kerap bertindak di luar batas hak asasi manusia saat menghukum para pembangkang.
Dengan tindakannya yang sadis itu, Kim Jong Un kerap dicapdicap sebagai psikopat karena sikapnya tenang sementara menjatuhi hukuman bagi penentangnya.
Beberapa waktu lalu, Kim Jong Un menjatuhi hukuman mati pada jenderal yang dituduh melakukan kudeta dengan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.
Kabarnya, sebelum dimasukkan dalam tong berisi ikan ganas itu, lengan sang jenderal dipotong terlebih dahulu.