Follow Us

Sudah Lama Resahkan Warga Klaten, Tawon Ndas Kembali Renggut Korban Jiwa. Begini Penjelasan Ahli Cara Kerja Serangga Ini Hilangkan Nyawa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 16 November 2019 | 15:57
Tak Hanya di Klaten, Tawon Ndas Juga Resahkan Warga Bojonegoro, Posisi Sarangnya di Atas Atap Rumah
Capture Kompas.com

Tak Hanya di Klaten, Tawon Ndas Juga Resahkan Warga Bojonegoro, Posisi Sarangnya di Atas Atap Rumah

"Sebenarnya tawon Vespa affinis (tawon ndas) merupakan serangga sosial dan sebagai pemangsa serangga dan atau Arthropoda lain. Sengatan dan racun (venom) sebenarnya digunakan sepenuhnya untuk pertahanan diri ketika individu dan koloninya terganggu (diserang) oleh siapa pun, termasuk oleh manusia," kata Rosichon.

Dalam satu koloni atau satu sarang, bisa terdapat ratusan hingga ribuan individu tawon. Hal inilah yang membuat sengatan tawon ndas tidak bisa disepelekan.

"Sengatan (tawon ndas) bisa mematikan binatang vertebrata lain atau manusia yang mengganggunya dan apabila jumlah sengatannya cukup banyak, sangat mematikan," jelasnya.

Dalam konteks sengatan pada manusia, kata Rosichon, umumnya gejala awal yang timbul berupa rasa nyeri di tempat yang disengat dan nekrosis (cedera sel yang mengakibatkan matinya sel-sel jaringan hidup).

Baca Juga: Teror di Kantor Polisi Medan Jadi Pembuka, Sosok yang Dekat dengan Pelaku Bom Bunuh Diri Itu Sudah Siapkan Aksi yang Lebih Besar di Ikon Wisata Dunia. Siapa Dalangnya?

Tidak hanya itu, reaksi anafilaksis berat juga sangat mungkin terjadi pada mereka yang terkena sengatan tawon ndas ini.

Untuk diketahui, anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.

"Apabila jumlah sengatan cukup banyak yang dilakukan oleh banyak individu tawon atau rame-rame (tawon ndas itu) dan manusia yang tersengat memiliki alergi dengan venomnya (racun), bisa fatal alias mati," tuturnya.

Buruknya, sering kali tawon ndas menyerang beramai-ramai. Alasannya bukan karena serangga ini punya rasa setia kawan dan akan saling bantuk kalau ada yang menganggu.

Namun, hal ini terjadi karena ketika satu individu tawon melakukan penyerangan atau menyengat, individu tawon tersebut akan mengeluarkan feromon berbahaya.

Feromon berbahaya yang disebut Alarm Pheromone ini dikeluarkan dengan maksud untuk mengundang individu-individu lain atau temannya dari satu koloni ikut menyengat.

"Nah disitulah bisa mengakibatkan kematian," ucap dia. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest