:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227030128.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/11/05/276600999.jpg)
Lola Diara Layangan Putus
:blur(7):quality(50)/photo/2019/11/04/1348635411.jpg)
Twitter @millaknrptr
"Ada beberapa orang, terutama orang-orang dengan kecenderungan reaktivitas emosi yang tinggi, mereka lebih mudah merasakan emosi dengan lebih intens," ungkap Pingkan.
"Reaktivitas emosi yang tinggi bisa karena kepribadian, bisa juga ada gangguan tertentu. Kalau marah dan sedihnya berlebihan, mungkin ini menunjukkan gejala-gejala tertentu yang perlu dikonsultasikan lebih lanjut," terang Pingkan. (Gloria Setyvani Putri/Kompas.com)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227030128.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/12/11/ccf82ea8-b21d-4c7e-a003-79650c61-20221211121254.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/12/31/8a214406-dcc7-4491-99cb-d212d900-20221231091931.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227030128.jpg)