Fotokita.net-Saat itu, SI telah lebih dulu memasukan koran yang dibakarnya ke dalam lubang septic tank guna membuktikan proses penyedotan telah rampung.
Setelah 20 detik, pemilik rumah memberitahu kepada petugas bahwa api yang dimasukan ke dalam lubang septic tank tak kunjung padam.
Seorang sopir berinisial SI mobil sedot tinja tewas lantaran terkena ledakan septic tank di rumah warga, Kav Puri JIEP Blok O, Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur yang meledak pada Senin (4/11) siang kemarin.
Berdasarkan rekaman CCTV berdurasi 41 detik, petugas tersebut sedang terlihat sedang berbincang dengan pemilik rumah. Perbincangan itu terjadi tepat di bawah lubang septic tank yang dibuat di atas parkiran.
"Mas itu apinya lho. Kata dia enggak apa-apa (kalau) enggak mati," ungkap pemilik rumah sambil memperlihatkan rekaman CCTV kepada petugas kepolisian.
Petugas yang tadinya berbicara di dekat pagar kemudian mendekati pemilik rumah.
Seketika, ledakan besar terjadi dari bawah septic tank. Penutup lubang septic tank yang tertanam di bawah lantai juga terlepas akibat terkena efek ledakan.
Besarnya ledakan bahkan membuat pemilik rumah terlempar. Beruntung ia tak terjatuh ke dalam lubang septic tank. Meski selamat dari maut, pemilik rumah tak bisa berjalan lantaran terluka terkena ledakan.
Nasib nahas dialami SI. Ia terjatuh ke dalam lubang dan terkena luka yang cukup parah akibat terkena serpihan ledakan di sekujur tubuhnya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait mengatakan kejadian berawal saat korban, SI (44) hendak membuktikan kepada pemilik rumah bahwa tugasnya menyedot septic tank sudah rampung.
"Untuk meyakinkan pemilik rumah bahwa pekerjaannya sudah selesai, korban membakar koran. Korannya yang terbakar itu dimasukkan ke lubang septic tank sampai padam," kata Tom di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).
Oleh rekan SI dan warga sekitar SI sempat dibawa ke RS Harapan Jayakarta, nahas dokter menyatakan nyawanya sudah tak dapat tertolong.

Septic Tank di Jatinegara meledak.
Meski jatuh akibat ledakan septic tank, Tom menyebut tak ada luka bakar pada tubuh SI yang masih tercatat sebagai warga Jakarta Timur itu.
"Enggak ada luka bakar, korban terjatuh ke dalam. Ketika dibawa ke Rumah Sakit dokter menyatakan sudah meninggal," tuturnya.
Peneliti dari Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Dr Neni Sintawardani, mengatakan hal itu terjadi karena proses alami yang terjadi di dalam septic tank.
“Ada proses alami yang terjadi di dalam septic tank. Proses pembusukan, atau fermentasi bahan organik atau tinja tanpa adanya oksigen. Proses itu menghasilkan beberapa jenis gas, yang terbanyak jumlahnya adalah metana,” tutur Neni, Selasa (5/11/2019).
Gas metana, lanjut Neni, merupakan gas yang mudah terbakar. “Oleh karena itu metana digunakan sebagai bahan baku biogas. Metana memang dipergunakan untuk energi,” tambahnya.
Soal memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank, Neni menilai hal tersebut sebagai tindakan yang ceroboh dan sangat berbahaya.
“Meski septic tank itu sudah kosong dari cairan, tapi siapa tahu gasnya masih tertinggal di situ. Jika ada api, ya sudah pasti meledak,” tuturnya.

Kondisi WC di rumah Nunung
Neni menuturkan bahwa secara umum, septic tank harus memiliki saluran atau cerobong gas. Hal ini bertujuan agar gas yang dihasilkan oleh proses pembusukan tinja tidak menumpuk.
Jika gas terus menumpuk tanpa disalurkan ke luar, septic tank bisa meledak meski tanpa adanya api.
“Ini ibarat balon yang terus-menerus dipompa. Pasti ada batasan kekuatan balon tersebut kan?” tuturnya.
Jika tidak ada saluran atau cerobong gas, lanjut Neni, hal tersebut akan sangat membahayakan. Jika gas bertumpuk dan terakumulasi, tekanannya semakin kuat, kemungkinan septic tank akan meledak lebih besar.
“Apalagi jika ada sumber panas, atau api. Pasti akan sangat mudah meledak,” tutupnya.