Sejak di bangku SMA, ia telah menggeluti dunia politik dengan menjadi anggota OSIS sebagai staf hubungan masyarakat.
Semasa kuliah, William juga sempat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Hakim Konstitusi Universitas Indonesia.
Statusnya sebagai anak muda juga menjadi tantangan tersendiri ketika dirinya masih berkampanye.
William mengaku kerap diremehkan karena masih muda.
"Tantangannya yang pertama saya paling muda jadi diremehin. Anak muda bisa apa? Anak kemarin sore. Itu yang saya pernah bilang kalau anak muda itu kurang pengalaman, tetapi kita tuh bisa tambal dengan ilmu keberanian dan idealisme," ucap William.
2. Merasa triple minority
William mengaku sering menerima label sebagai triple minority.
"Di kampus saya double minority. Politik kampus saya Kristen, saya Chinese. Pada saat masuk praktis saya triple minority, saya Chinese, muda, dan Kristen," katanya.
Masuknya William dalam ranah politik sempat ditentang oleh kedua orangtuanya.