Follow Us

Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga, Pejabat Andalan Anies Baswedan yang Berperan Tutup Hotel Alexis Ini Relakan Karir Moncernya Hancur. Apa Penyebabnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 03 November 2019 | 13:29
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Edy Junaedi mundur dari jabatannya. Surat pengunduran Edy secara pribadi telah diserahkan kepada BKD DKI.
Warta Kota/The Yonathan Simon

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Edy Junaedi mundur dari jabatannya. Surat pengunduran Edy secara pribadi telah diserahkan kepada BKD DKI.

Fotokita.net - Beberapa hari belakangan ini publik masih asyik membincangkan sejumlah usulan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang nilainya dianggap fantastis dan tak masuk akal.

Gara-gara anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana membongkar rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020 ke media sosial, publik pun akhirnya tahu ada sejumlah usulan anggaran yang nilainya fantastis dan tak masuk akal tadi.

Usulan anggaran yang janggal dan terungkap antara lain anggaran untuk lima orang influencer senilai Rp 5 miliar, pembangunan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, pembelian lem Aibon Rp 82,8 miliar, pembelian bolpoin Rp 124 miliar, dan pembelian komputer Rp 121 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan mengakui, SKPD asal memasukkan detail komponen anggaran. Detail komponen anggaran yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting bukan anggaran yang sebenarnya.

Baca Juga: Ajak Berantem William Aditya Sarana di DPRD DKI, Politikus Senior Ini Rupanya Pernah Jadi Penggerak Pansus untuk Lengserkan Ahok

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan mengundurkan diri dari jabatannya. Dia menyusul Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaedi yang juga mundur dari jabatan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi di gedung DPRD Jakarta.
Kompas.com/Cynthia Lova

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi di gedung DPRD Jakarta.

"Seperti kita ketahui, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan tentunya kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri," ujar Mahendra di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Mahendra berharap kinerja Bappeda lebih baik lagi setelah dia mengundurkan diri. "Harapan agar akselerasi Bappeda dapat lebih ditingkatkan di masa-masa yang akan datang," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima pengunduran diri Mahendra. Anies menyatakan, Mahendra akan menjadi widyaiswara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta.

Baca Juga: Heboh Soal Anggaran Pembelian Lem Aibon, Ternyata Alat Perekat yang Sudah Nempel Diingatan Kita Ini Juga Sering Disalahgunakan Sejak Dulu. Begini Penjelasannya

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest