KKB yang disebut polisi diduga dari kelompok Lekagak Talenggen menembaki sebuah helikopter milik PT Intan Angkas di Distrik Ilaga Utara.
Menyikapi aksi-aksi KKB di Puncak, pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini kejadian tersebut dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka. Terutama dalam satu tahun terakhir, KKB yang ada di wilayah Kabupaten Nduga terus beraksi sehingga kelompok-kelompok yang berada di Puncak juga ingin menunjukkan keberadaannya.
"Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando. Artinya, apa yang terjadi di Ilaga itu bukan bagian dari aksi yang di Ndugama," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, Jumat (18/10/2019).
Antar-kelompok yang dulunya menamakan diri Organisasi Papua Merdeka ( OPM), menurut Dax, seperti saling bersaing.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua beberapa kali menunjukkan kelengkapan senjata mereka.
Terkait hal itu, Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi punya komentar sendiri.
Menurutnya, senjata-senjata dan amunisi tersebut berasal dari berbagai sumber.
Beberapa bulan yang lalu, kata Aidi seperti dilaporkan Kompas.com pada Jumat (26/7), seorang warga Polandia berhasil ditangkap di Wamena.
Orang itu ditangkap ketika sedang bertransaksi amunisi dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).