Follow Us

Saat Dilantik Sebagai Wamen PUPR, Mantan Bupati Jayawijaya Ini Justru Dapat Kabar Buruk dari Kampungnya. Mampukah Ia Tuntaskan Tugas Khusus dari Jokowi?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 26 Oktober 2019 | 19:00
Jalur Trans Papua.
Kompas.com

Jalur Trans Papua.

Menurut Osman, rombongan BBPJN tersebut diserang saat melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan pembangunan di ruas jalan Dekai-Kenyam.

"Dua orang dari rombongan Kementerian PUPR terluka saat akan melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan di ruas jalan Dekai – Kenyam," kata Osman saat dihubungi melalui telepon, Sabtu.

Osman menjelaskan, sejak Jumat sore kedua korban sudah berada di UGD RSUD Dekai. Mereka langsung ditangani intensif oleh dokter dan tim medis RSUD Dekai.

Baca Juga: Berasal dari Jayawijaya Papua, Anak Suku Dani Ini Terpilih Sebagai Wakil Menteri yang Dapat Tugas Khusus dari Jokowi

Sementara itu, dilansir dari Antara, Kapolres Yahukimo, AKPB Angling, mengaku belum mengetahui dengan pasti identitas kelompok yang melakukan penyerangan.

Presiden Jokowi kendarai motor trail saat melintasi jalur Trans Papua.
Dok. Kementerian PUPR

Presiden Jokowi kendarai motor trail saat melintasi jalur Trans Papua.

Lokasi penyerangan yang jauh dari pemukiman membuat polisi kesulitan melacak keberadaan para pelaku.

Berdasar laporan yang diterima polisi, insiden itu berawal saat peserta rombongan merekam sepanjang jalan yang dilewati. Hal ini membuat mereka dihadang.

Baca Juga: Resmi Diumumkan Jokowi, Begini Komposisi Menteri Kabinet Indonesia Maju. Adakah Wakil dari Papua?

Lalu, kelompok tak dikenal tersebut lalu menghadang dan sempat meminta untuk menghapus video serta foto. Rombongan lalu langsung balik arah dan kembali ke Dekai, namun kembali dihadang.

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Trans Papua
Laily Rachev - Biro Pers Setpres

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Trans Papua

Saat itu kendaraan terus melaju sehingga diserang dengan panah dan menyebabkan dua orang terluka. Sementara itu, Angling menjelaskan, hingga saat ini baru ada empat orang saksi yang dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Keempat saksi itu mengaku tidak mengenali para pelaku penyerangan. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest