Setelah kurang lebih lima jam berada di dalam istana, Tetty Paruntu akhirnya keluar juga.
Perempuan bernama lengkap Christiany Eugenia Paruntu itu ternyata tak diundang oleh Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Mahmudin.
Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu (Tetty Paruntu) merapat ke Istana Kepresidenan untuk menghadap Presiden Joko Widodo, Senin ( 21/10) pagi.

Tetty Paruntu di Istana Negara, Jakarta.
Ini sesuai panggilan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Minggu (20/10) pukul 22.27 WIB via WhatsApp. Bukti ini dia tunjukkan saat melakukan wawancara eksklusif dengan tokoh pers Ilham Bintang yang dimuat dalam wartakotalive.com.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara itu tiba di Istana pukul 10.00 WIB. Sesuai petunjuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tetty diminta berkordinasi dengan Kepala Biro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin untuk mendapat akses masuk Istana.
Tetty adalah satu-satunya perempuan di antara tokoh-tokoh yang menghadap Presiden Jokowi.
Setelah menunggu di ruang tamu satu jam lebih, sekitar pukul 11.30 WIB protokol Istana menemuinya. Dia terlebih dahulu diminta mengisi formulir dan menandarangani “Pakta Integritas” yang berisi beberapa hal.
“Pertama, tidak tersangkut kasus hukum. Kedua, kewarganegaraannya tidak berstatus ganda (dwikewarganegaraan). Itu antara lain. Semua pertanyaannya saya jawab. Dan, tandatangani,” ungkap Tetty Paruntu dalam wawancara khusus dengan Ilham Bintang, Senin (21/10) malam.