Follow Us

Sudah Menunggu di Lounge Istana Negara, Bupati Tetty Paruntu Gagal Berjumpa Jokowi di Menit Akhir. Benarkah 2 Kasus Hukum Ini yang Jadi Penyebab Drama Sang Bupati?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:44
Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu
Theresia Felisiani

Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu

Fotokita.net - Seperti pada masa pemerintahannya yang pertama, Presiden Joko Widodo usai seremoni pelantikan langsung bekerja. Jokowi segera memanggil sejumlah tokoh yang dia anggap layak untuk membantunya dalam menjalankan janji-janji selama kampanye.

Seperti juga pada tahun 2014, para tokoh yang diundang datang ke Istana ini kompak mengenakan kemeja warna putih. Sejumlah tokoh, baik dari partai politik maupun ahli terlihat mendatangi Istana Negara di Jakarta.

Sebagaimana ramai diberitakan, sejak Senin (21/10/2019) pagi Presiden Joko Widodo disibukkan dengan memilih nama-nama menteri untuk mengisi Kabinet Kerja jilid 2.

Tokoh-tokoh di luar partai politik yang datang ke Istana Negara pada Senin adalah Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Thohir, Pratikno, Fadjroel Rahman, dan Nico Harjanto.

Sementara itu, tokoh partai politik yang merapat ke Istana adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Edhy Prabowo. Sejarah berulang? Pemandangan serupa juga terjadi di tahun 2014 lalu.

Baca Juga: Datangi Istana Negara, Bupati Minahasa Selatan Ini Akhirnya Sedih Terima Kenyataan. Akankah Kejadian Drama Menteri Tahun 2014 Kembali Terulang?

Prabowo Subianto setelah menemui Presiden Joko Widodo
Kompas.com/Ihsannudin

Prabowo Subianto setelah menemui Presiden Joko Widodo

Tapi, ada satu tokoh yang bikin penasaran warganet. Setelah berjam-jam bikin penasaran, alasan kedatangan Bupati Minahasa Selatan ke Istana Negara pada Senin (21/10) pagi terungkap juga.

Kita tahu, Tettty menjadi satu di antara beberapa tokoh yang datang ke Istana pagi ini.

Lantaran dia mengenakan kemeja putih banyak yang berspekulasi bahwa wanita yang pernah berurusan dengan KPK ini dipilih Presiden Jokowi jadi menteri.

Tapi ternyata tidak.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest