Follow Us

Grup WhatsApp Anak STM Sudah Terbongkar, Warganet Temukan Kejanggalan Ini. Tapi, Polisi Justru Membantahnya, Ada Apa Sebenarnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 09 Oktober 2019 | 07:12
Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.
KOMPAS.com

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

Sedangkan tersangka yang lain merupakan pelajar, di mana RO merupakan creator WAG “STM/K Bersatu”, MPS yang diamankan di Garut merupakan admin WAG “STM-SMK SENUSANTARA”, WR admin WAG “SMK STM SEJABODETABEK” , DH yang merupakan pelajar di Bogor merupakan admin WAG “JABODETABEK DEMOKRASI” dan MAM merupakan anggota WAG “STM Sejabodetabek”.

Terkait kasus Grup WA anak STM, polisi membantah terlibat berada di balik layar kasus ini. Asep menyampaikan, langkah penegakan hukum yang telah dilakukan membuktikan bahwa tidak ada keterlibatan polisi dalam WAG itu.

"Sekali lagi, kami sampaikan bahwa dugaan adanya keterlibatan kepolisian di dalam WAG itu dengan penangkapan-penangkapan ini jelas tidak ada, sekali lagi tidak ada," kata dia.

Baca Juga: Gelar Demo Tanpa Tujuan, Ahli Jelaskan Alasan Aksi Pelajar Lebih Mudah Disusupi Provokator. Lihat Foto-foto Mereka yang Melempari Polisi dengan Batu

Para pelajar setingkat sekolah menengah atas bersitegang dengan pihak kepolisian saat hendak masuk ke Kompleks Parlemen, Jakarta, melalui pintu belakang, Rabu (25/9/2019).
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para pelajar setingkat sekolah menengah atas bersitegang dengan pihak kepolisian saat hendak masuk ke Kompleks Parlemen, Jakarta, melalui pintu belakang, Rabu (25/9/2019).

Dalam konferensi persnya, polisi menyebut motif pembuatan Grup WhatsApp tersebut karena ingin meramaikan aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR.

"Sampai sekarang motif dan tujuannya sama, hanya untuk meramaikan saja, meramaikan di media sosial," kata Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes (Pol) Rickynaldo Chairul Rickynaldo menyebut, ketujuh orang yang mengikuti aksi tersebut tidak ikut aksi karena tertahan saat hendak berangkat ke Gedung DPR/MPR.

Pada Senin (7/10/2019), Asep kembali menyampaikan perkembangan kasus grup Whatsapp Anak STM. Menurut keterangannya, saat ini terdapat 12 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Unjuk Rasa Pelajar di Wamena yang Berujung Rusuh. Polisi Klaim Karena Mereka Termakan Hoaks. Tapi, Sebetulnya Apa yang Terjadi?

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.
KOMPAS.com

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

"Perkembangan terakhir sampai dengan hari ini, bertambah kembali menjadi 12 orang tersangka. Jadi bertambah 5," ungkapnya. Namun ia tidak menyampaikan dengan lengkap mengenai identitas, waktu dan tempat penangkapan kelima orang ini.

Terhadap kelima orang yang baru ditangkap ini ia menyampaikan polisi menerapkan upaya diversi karena masih di bawah umur. 2 orang yang baru ditangkap ini disebut Asep sebagai kreator dan sisanya merupakan admin grup pelajar STM namun ia tak mengungkapkan mengenai nama grup Whatsapp itu. (Sumber: Kompas.com/ (Devina Halim, Luthfia Ayu Azanella)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest