Follow Us

Setia Kawal Kepala Negara, Begini Lika-liku Paspampres Sejak Era Soekarno. Salah Satunya, Suasana Tegang Bareng Presiden Soeharto di Bosnia!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 06 Oktober 2019 | 08:22
Paspampres Indonesia
paspampres.mil.id

Paspampres Indonesia

Presiden Soekarno sendiri tidak jadi ke Aljazair, tetapi bertemu dengan para pemimpin negara Nasser (Mesir), Chou En Lai (Cina) dan Ayub Khan (Pakistan) di Kairo, Mesir. Tidak hanya penyitaan senjata, anggota Cakrabirawa juga “ditahan” selama lima hari. Peristiwa ini terjadi karena Pemerintah Aljazair merasa diabaikan dalam soal pengawalan Presiden Soekarno “yang demikian hebat”. (Kompas, Sabtu, 4/2/1967, hlm 1).

Baca Juga: Sehari Setelah Menjabat Presiden RI, BJ Habibie Copot Prabowo Subianto dari Jabatan Ini. Masih Ingat Reaksi Menantu Pak Harto Atas Keputusan Besar Itu?

Pasukan Cakrabirawa
IST

Pasukan Cakrabirawa

Untuk menambah ketrampilan, 12 orang anggota Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) mengikuti pendidikan mengemudi. Mereka diajarkan teori mesin, UU Lalin, teori dan praktek konvoi di dalam dan di luar kota, kata Wakil Komandan Paswalpres Letkol Soenaryo. (Kompas, Sabtu, 22/10/1977, hlm 3).

Latihan konvoi mengawal Presiden dilakukan di rute Bogor sampai Serang. Pendidikan khusus angkatan pertama ini dimulai sejak tanggal 24 September 1977 hingga 21 Oktober 1977 di Pintu V Senayan, oleh PT Wahana Jaya Baru. Selain memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) khusus ABRI, mereka juga akan memiliki SIM biasa yang dikeluarkan oleh Polisi Lalulintas.

Baca Juga: Lika Liku Majalah Internasional Terbebas dari Jeratan Hukuman Usai Mewartakan Kekayaan Keluarga Presiden Indonesia Ini

Mobil Presiden dikawal dua motor Paspampres
jateng.tribunnews.com

Mobil Presiden dikawal dua motor Paspampres

Suasana begitu mencekam ketika Presiden Soeharto tiba di Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina dengan pesawat PBB, Senin (13/3/1995). Sehari sebelumnya terjadi penembakan terhadap pesawat PBB yang ditumpangi utusan PBB Yasushi Akashi ketika hendak mendarat di bandara Sarajevo.

Menurut wartawan Kompas Ansel da Lopez yang ikut dalam rombongan, Presiden Soeharto beserta anggota rombongan yang berjumlah 22 orang harus mendatangani surat pernyataan mengenai keselamatan kunjungan. Isinya, tidak akan menuntut PBB terhadap keselamatan penerbangan, jika terjadi hal-hal yang luar biasa di luar kemampuan PBB.

Dengan mengenakan baju anti peluru berwarna biru (warna PBB), helm dan diangkut dengan kendaraan lapis baja pengangkut pasukan (APC= armoured personnel carrier), rombongan menuju ke istana Presiden Bosnia Alija Izetbegovic di pusat kota Sarajevo. Meski kota ini sudah tiga tahun terkepung oleh pemberontak Serbia-Bosnia, namun Senin pagi itu satu bunyi tembakan pun tidak terdengar. (Kompas, Selasa, 14/3/1995, hlm 1).

Baca Juga: Bikin Cuitan Prihatin Soal Kebakaran Hutan, Presiden Prancis Malah Kena Damprat Sang Pemilik Hutan. Foto-foto Tragedi Kebakaran Hutan Amazon Bikin Kita Menangis!

Paspampres berpakaian batik dengan sikap santun
A Winardi

Paspampres berpakaian batik dengan sikap santun

Source : Kompas.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest