Fotokita.net - Sepanjang tahun 2019 Indonesia menghadapi kemarau yang lebih panjang dibandingkan waktu sebelumnya.Sejak awal BMKG telah menginformasikan musim kemarau akan lebih terik dan berlangsung lebih panjang tahun ini.
Kemarau panjang yang melanda Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah, sudah terjadi sejak enam bulan terakhir, terhitung Mei 2019.
Selama ini warga lereng Gunung Merapi itu mengandalkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dari embung. Namun, sejak kemarau panjang melanda, sumber mata air di desa tersebut menyusut sehingga pasokan air bersih yang dialirkan ke rumah warga pun berkurang.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama musim kemarau, warga Desa Sudimoro harus merogoh kocek untuk membeli air bersih.

Ilustrasi melihat sapi
Warga Dukuh Sudimoro terpaksa harus menjual hewan ternak mereka untuk membeli air bersih yang langka karena kemarau panjang.
Salah satu warga RT 022 Dukuh Sudimoro, Sarni (42) mengaku sudah menjual dua ekor anak sapi perah miliknya untuk membeli kebutuhan air bersih selama musim kemarau.
Satu ekor anak sapi perah ia jual dengan harga antara Rp 5 juta- Rp 6 juta. Menurut dia kalau hanya mengandalkan susu perahnya tidak mencukupi kebutuhan.

Warga Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah memberi pakan sapi miliknya, Kamis (3/10/2019). Sapi itu sebagian dijual untuk mencukupi kebutuhan air bersih selama musim kemarau.
"Kalau cuma mengandalkan hasil memerah susu tidak cukup. Jadi harus jual sapi yang masih kecil untuk menambah kebutuhan," ucap Sarni kepada Kompas.com di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (3/10/2019).