Follow Us

Alami Kekeringan Akibat Kemarau Panjang, Warga Desa di Boyolali Terpaksa Jual Kesayangannya Ini Demi Air Bersih

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 04 Oktober 2019 | 06:00
Ilustrasi- Musim Kemarau
Zika Zakiya

Ilustrasi- Musim Kemarau

Sarni mengatakan, uang dari hasil menjual sapi dia gunakan untuk membeli kebutuhan air bersih dan pakan ternak. Satu truk tangki air bersih ukuran 6.000 liter harganya antara Rp 280.000 - Rp 300.000.

Satu tangki bisa untuk 10 hari, kadang malah kurang tergantung kebutuhan. Selain air bersih, Sarni juga harus membeli kebutuhan pakan untuk 11 ekor sapi miliknya. Sehari kebutuhan pakan ternaknya mencapai ratusan ribu.

"Kalau ditotal dalam 10 hari itu pengeluaran mencapai Rp 3 juta. Uang itu untuk membeli air bersih, pakan sapi dan kebutuhan lainnya," ujar Sarni.

Sarni menyampaikan pernah mendapat bantuan air bersih dari pemerintah. Karena tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, Sarni memilih untuk membeli air bersih sendiri.

Baca Juga: Kemarau Panjang Menyerang, Persawahan di Brebes Tetap Bisa Mengairi Sawahnya. Foto-foto Ini Buktinya

Warga saat mengunjungi Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/9/2018). Akibat musim kemarau, air di Waduk Jatigede surut sekitar 300 meter dari empat bulan yang lalu dan menyebabkan puing-puing bangunan kembali muncul.
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Warga saat mengunjungi Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/9/2018). Akibat musim kemarau, air di Waduk Jatigede surut sekitar 300 meter dari empat bulan yang lalu dan menyebabkan puing-puing bangunan kembali muncul.

Warga lainnya, Sarwo (65) menyampaikan, kemarau tahun ini lebih lama dibanding tahun sebelumnya. Biasanya masuk Oktober sudah mulai turun hujan. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda hujan akan turun.

Menurut Sarwo, warga selama ini mengandalkan pasokan air bersih dari sumber mata air di embung tak jauh dari desa. Sejak kemarau panjang sumber air menyusut dan pasokan air berkurang.

"Sejak kemarau ini sumber air menyusut. Jadi untuk kebutuhan air bersih beli saya beli. Satu tangki harganya Rp 300.000," ujar dia. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, air bersih yang dia beli juga untuk kebutuhan minum 11 ekor sapi perahnya.

Dalam sehari Sarwo bisa menghabiskan sekitar 25 liter air untuk sapi-sapinya. "Saya beli air itu sejak puasa. Karena puasa itu sudah tidak turun hujan sampai sekarang," ujar dia.

Baca Juga: Iklim yang Berubah, Apakah Kita Mau Berpangku Tangan Setiap Hadapi Kemarau, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan?

Musim kemarau merontokkan dedaunan pohon di sekitar tambak-tambak Pabean Udik, Indramayu.
Yunaidi Joepoet

Musim kemarau merontokkan dedaunan pohon di sekitar tambak-tambak Pabean Udik, Indramayu.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest