Follow Us

Presiden Jokowi Tolak Kerusuhan Wamena Sebagai Konflik Etnis, Tapi Ribuan Warga Pendatang Korban Kekacauan Itu Alami Trauma Berat. Bagaimana Kondisi Mereka?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 30 September 2019 | 14:52
Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).  Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang menge
AFP

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang menge

Baca Juga: Kerusuhan Wamena Renggut Korban Jiwa 26 Orang, Kapolri Bilang Penyebabnya Gara-gara Intonasi Pengucapan Kata Ini

Kerusuhan di Wamena

Kerusuhan di Wamena

Lebih dari 5.000 warga Wamena saat ini mengungsi di markas kepolisian dan militer menyusul kerusuhan, sementara sekitar 400 memilih pindah untuk sementara ke Jayapura hingga kondisi pulih.

Di antara mereka yang mengungsi adalah Zakaryas (56), -bukan nama sebenarnya- pendatang asal Makassar, Sulawesi Selatan. Saat peristiwa Senin (22/09) lalu, ia dilempari batu oleh massa berseragam sekolah.

"Saya lari lagi, saya suruh anak saya 'ayo semua lari, tutup pintu, semuanya', jadi saya jaga di pintu, takutnya massa masuk di lorong," ungkap Zakaryas, yang mengaku trauma atas kejadian itu, kepada BBC News Indonesia, melalui sambungan telepon (26/09).

"Saya sempat menghalau masyarakat melempar, tapi saya dilempar juga."

Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Jayapura dan Wamena, Benarkah Mahasiswa Papua yang Pulang Kampung Jadi Dalangnya? Gubernur Papua Tegaskan Hal Ini Kepada Mereka

Kerusuhan di Wamena
Twitter @antilalat

Kerusuhan di Wamena

Zakaryas menturkan bahwa rumahnya menjadi sasaran massa. Ia mengatakan bahwa rumah warga "yang terutama dilempar itu, yang mereka ketahui (rumah warga) non-Papua".

"Itu mereka lempari, bahkan dibakar," imbuhnya.

Dalam kerusuhan di Wamena Senin (22/9/2019) lalu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan bahwa dari 30 orang yang meninggal, 22 di antaranya warga pendatang yang meninggal akibat luka bacok atau terjebak dalam rumah yang dibakar massa. Sementara empat lainnya merupakan warga Papua.

Baca Juga: Bangunan dan Rumah Dibakar Massa, Rangkaian Foto Ini Bercerita Keadaan Gawat Saat Kerusuhan Pecah di Wamena dan Jayapura

Halaman Selanjutnya

Wamena masih mencekam

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular