Follow Us

Kerusuhan Wamena Renggut Korban Jiwa 26 Orang, Kapolri Bilang Penyebabnya Gara-gara Intonasi Pengucapan Kata Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 24 September 2019 | 15:06
Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa pada Senin (23/9/2019) kemarin.
ROY PURBA/Kompas.id

Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa pada Senin (23/9/2019) kemarin.

Fotokita.net - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengakui, logat Papua memang unik. Ada kata-kata di mana huruf terakhir tidak terlalu menonjol dilafalkan.

"Tone logat Papua kan sedikit berbeda dengan yang lainnya. Dalam konteks ini, kedengaran (huruf) 'S'-nya agak lemah," ujar Tito yang pernah menjabat Kepala Polda Papua.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengakui, kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) kemarin, salah satunya disulut oleh isu rasisme guru terhadap muridnya di salah satu sekolah di Wamena.

"Di SMA PGRI, ada isu seorang guru yang sedang mengajar menyampaikan kepada muridnya, 'kalau berbicara, keras'," ujar Tito dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Politik Hukum Keamanan Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga: Evakuasi Bangunan yang Dibakar Massa, Polisi Temukan 4 Jenazah Baru Korban Kerusuhan di Wamena. Jumlah Korban Tewas Sudah Capai 21 Orang

Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa pada Senin (23/9/2019) kemarin.
ROY PURBA/Kompas.id

Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa pada Senin (23/9/2019) kemarin.

"Tapi terdengar oleh sang muridnya 'kera' sehingga muncul lagi (isu), si pelajar itu bilang ke orang lain 'saya dikatakan', mohon maaf, 'kera'. Padahal, yang dimaksud (guru) adalah 'jangan bicara keras'," lanjut dia.

Meski demikian, Tito memastikan, informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya dan masih dalam tataran isu yang merebak di tengah masyarakat.

Tito sekaligus menyampaikan bahwa kepolisian sudah mendeteksi kelompok yang menyebarkan isu ini ke tengah masyarakat.

Baca Juga: Korban Jiwa Masih Akan Bertambah, Inilah Penyebab Warga yang Tewas dalam Kerusuhan Wamena. Foto Rumah Rata dengan Tanah Ini Bikin Kita Miris!

Para warga yang mengungsi ke Markas Polres Jayawijaya sejak Senin (23/9/2019) kemarin.
ROY PURBA/Kompas.id

Para warga yang mengungsi ke Markas Polres Jayawijaya sejak Senin (23/9/2019) kemarin.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest