
Sola Gratia Sihaloho (22) juga tak habis pikir dengan kebakaran hutan dan lahan yang terus menerus terjadi.
Ia masuk semakin dalam ke tengah semak belukar di atas gambut yang kering dan menghitam, ke kawasan dengan asap yang masih membumbung tinggi.
"Kita diajaringimana sih tipe-tipe tipikal gambut, terus gimana cara kita menanggulanginya," tutur Sola. "Kita kan nggak bisa sembarang siram."
Di sana-sini, para petugas dari satuan maupun kelompok lain tengah memadamkan api. Kobarannya memang kerap tak tampak, karena api biasanya membara di bawah permukaan gambut yang kedalamannya sulit ditebak.

Sola (kiri) bersama sejumlah relawan lain memadamkan api di atas lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (19/09)
Sebelumnya, Sola dan relawan lain dari lembaga swadaya masyarakat yang berpusat di Belanda itu sudah diberi pelatihan khusus untuk bisa bergabung dengan Tim Cegah Api Karhutla.
"Kita dilatih sama teman-teman dari Rusia, pelatih dari Rusia. Kita diajarin bagaimana teknik (pemadaman)nya," ungkapnya.
Setelah tiba persis beberapa meter dari asap yang mengepul tebal, Sola dan teman-temannya - dibantu sejumlah tentara - mulai memasang dan menyalakan mesin pompa air untuk menyedot air tanah dari sumur galian terdekat.

Sola mempraktikkan ilmu yang didapatnya dari pelatihan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang ia ikuti sebelum bergabung dengan Tim Cegah Api,