Follow Us

Beruntai Sejarah yang Bikin Dunia Silau, Puluhan Fotografer Kita Merekam Wajah Bengawan Solo Nan Pilu. Mengapa Ganjar Pranowo Terinspirasi Pada Foto-foto Itu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 19 September 2019 | 13:54
Tim Vertebrata Dinas Geologi Bandung membersihkan temuan fosil gajah purba di meander Bengawan Solo,
Reynold Sumayku

Tim Vertebrata Dinas Geologi Bandung membersihkan temuan fosil gajah purba di meander Bengawan Solo,

Fotokita.net - Air Bengawan Solo yang mengalir sampai jauh dari Pegunungan Seribu hingga Gresik, Jawa Timur, seperti berubah menjadi ratapan dan lengkingan kesakitan.

Ratapan-ratapan dan lengkingan itu ditangkap 34 fotografer Indonesia dalam bidang-bidang fotografi di pameran foto "Air Mata Air Bengawan" di Bentara Budaya Solo, sejak 10 hingga 19 September 2019.

Pameran yang dikoordinasi Risman Marah ini melibatkan fotografer-fotografer kenamaan Indonesia yang merasa punya kepedulian dan keresahan yang sama tentang Bengawan Solo, sungai legendaris yang punya arti penting dalam kehidupan Jawa ini.

Baca Juga: Melamar Kekasih di Depan Kabah, Lelaki Ini Tuai Kontroversi di Media Sosial. Pantaskah Lamaran Digelar di Tempat Suci Umat Muslim Itu?

Fotografer yang terlibat dalam pameran ini adalah Risman Marah, Darwis Triadi, Teguh Santosa, Arbain Rambey, Oscar Motulah, Beawiarta, Dwi Oblo, Andry Prasetyo, Tarko Sudiarno, Aries Liem, Pandji Vasco Da Gama, BVoy Harjanto, Edial Rusli, Fauzi Helmy, dan Hery Gaos.

Selain itu juga Prof Suprapto Soejono, Dodi Sandradi, Anin Nastiti, Dhiky Aditya, Ebi Vebri Ardian, Fajar Aprianto, Gadhot Subroto, Irwandi, Maulana Surya Tri Utama, Misbachul Munir, Pamungkas Wahyu Setiawan, Pang Hway Seng, Purwastya Pratmajaya, Romi Perbawa, S Setiawan, Sugede S Sudarta, Tandur Rimoro, Yana Daloe, dan Dr Yuyung Abdi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi perhatian pada foto sampah di Bengawan Solo karya Teguh Santosa, seusai pembukaan pameran foto
Intisari

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi perhatian pada foto sampah di Bengawan Solo karya Teguh Santosa, seusai pembukaan pameran foto

Sungai terpanjang di Jawa yang dulu indah penuh sejarah dan menyilaukan dunia ini, kini memang seperti sekadar saluran air semata.

Sampah, limbah, dan segala pencemaran berenang-renang di dalamnya, menghancurkan segala keindahan, kehidupan, bahkan kebudayaan di sepanjangnya.

Bahkan, masa depan kehidupan sungai itu sendiri beserta alam sekitarnya pun menjadi terancam.

Baca Juga: Dipadati Pengunjung Sejak Sebelum Subuh, Pemprov Banten Akan Bangun Ini di Puncak Negeri Di Atas Awan

Para fotografer Indonesia itu mencoba mengabadikan Bengawan Solo kini, sekaligus sebagai upaya penyadaran dan rasa kepedulian.

Hasilnya, memang banyak estetika fotografi yang bisa dinikmati dalam pameran itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi perhatian pada foto sampah di Bengawan Solo karya Prof Soeprapto Soejono, seusai pembukaan pameran foto
Intisari

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi perhatian pada foto sampah di Bengawan Solo karya Prof Soeprapto Soejono, seusai pembukaan pameran foto

Tapi, di balik itu seperti ada rekam-rekam ratapan Bengawan Solo yang bagai sayatan sembilu di dinding kalbu.

Secara dominan, lengkingan-lengkingan Bangawan Solo yang seolah meratap, terekam dalam karya fotografi.

Prof Soeprapto Soejono, misalnya, cukup menangkap gambar sampah-sampah plastik di pinggiran Bengawan Solo.

Satu frame ini sudah cukup menceritakan betapa Bengawan Solo Begitu terluka dan sedang meratap, hingga lengkingannya menjadi pixel-pixel yang mengiris hati.

Baca Juga: Dikenal Jago Menyelam untuk Cari Makanan, Begini Kehidupan Unik Kerbau Rawa dari Pelosok Kalimantan. Lihat Foto-foto Ceritanya...

Atau karya Teguh Santoso yang menggunakan teknik makro.

Landskap Bengawan Solo yang terefleksi dalam embun-embun kecil itu pun bagai gambaran sendu-sedan.

Karya Dwi Oblo lebih lugas mengungkap betapa kandungan Bengawan Solo bukan lagi biota sungai atau keindahan alam sungai.

Pengunjung memperhatikan foto karya Dwi Oblo pada pameran foto
Intisari

Pengunjung memperhatikan foto karya Dwi Oblo pada pameran foto

Hasil jepretannya membuktikan kandungan Bengawan Solo adalah bangkai unggas, logam, kasur bekas, dan limbah lainnya.

Nada sendu pada Bengawan Solo dan kerinduan akan keindahan masa lalu juga terpancar pada karya Darwis Triadi, Arbain Rambey, Phang Hway Seng, Aries Liem, Pandji Vasco dan lainnya.

Wajar jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga ikut prihatin terhadap kondisi Bengawan Solo kini.

Baca Juga: 5 Penyanyi Sukses Ini Ternyata Pernah Gagal dalam Indonesian Idol. Salah Satunya, Jadi Teman Duet Syahrini!

Dalam pidatonya sebelum membuka pameran "Air Mata Air Bengawan", dia mengatakan, Bengawan Solo kini seperti sudah menjadi tempat pembuangan sampah yang sempurna dan toilet terpanjang di dunia.

"Kita akan berusaha melakukan upaya untuk menyelamatkan Bengawan Solo dan upaya itu sudah dilakukan," katanya.

Bahkan, Ganjar Pranowo sudah menjalin kerja sama dengan Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawangsa.

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto
Intisari

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto

Khofifah memandang, kualitas baku mutu air Sungai Bengawan Solo penting untuk ditingkatkan, karena menjadi sumber air baku untuk masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang memanjang melintasi Jawa Timur dan Jawa Tangah.

Konsep kerja sama yang diusung dalam pengelolaan Sungai Bengawan Solo, kata Khofifah, yakni one river, one management and one plan, atau satu sungai, satu pengelolaan dan satu perencanaan.

Baca Juga: Tak Hanya di Lebak, 5 Tempat Indah Ini Juga Menawarkan Panorama Foto Negeri di Atas Awan. Media Sosial Bikin Tempat Ini Makin Ngetop!

Pesawat Garuda Indonesia di sungai Bengawan Solo, 2002
Kompas.com

Pesawat Garuda Indonesia di sungai Bengawan Solo, 2002

"Menjaga daya dukung alam harus dilakukan secara holistik? Jangan sampai air sungai yang menjadi sumber daya alam menjadi korban akibat perkembangan industrialisasi," ujar Khofifah seperti dikutip Kompas.com.

Bahkan, Provinsi Jawa Tengah akan segera mengadakan kongres Sungai.

Baca Juga: Bantuan Satgas Karhutla Ditolak Riau, Begini Penjelasan Gubernur Anies Baswedan. Ada Apa Gerangan?

"Ini akan menjadi momentum kami agar bertemu dan mengkoordinasi DAS Bengawan Solo. Sehingga, Bengawan Solo bisa kita tangani bersama-sama," terang Ganjar.

Bengawan Solo memang bukan sekadar saluran air.

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto
Intisari

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto

Ia adalah sungai yang menghidupkan peradaban dan kebudayaan.

Ia juga jantung ekosistem, keseimbangan alam, pun salah satu sumber masa depan kehidupan.

Baca Juga: Undang-undang Telah Direvisi, Pegawai KPK Lantunkan Puisi Sendu: Bicara Korupsi Tak Ada Lagi Koalisi Atau Oposisi. Inilah Foto-foto Pilu Pegawai KPK...

Banjir Bengawan Solo
Editor

Banjir Bengawan Solo

Namun, ia sedang terluka, making menganga dan menganga hingga lengkingannya harus segera direspons.

"Bengawan Solo, riwayatmu kini..." (Hery Gaos)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest