Nada sendu pada Bengawan Solo dan kerinduan akan keindahan masa lalu juga terpancar pada karya Darwis Triadi, Arbain Rambey, Phang Hway Seng, Aries Liem, Pandji Vasco dan lainnya.
Wajar jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga ikut prihatin terhadap kondisi Bengawan Solo kini.
Dalam pidatonya sebelum membuka pameran "Air Mata Air Bengawan", dia mengatakan, Bengawan Solo kini seperti sudah menjadi tempat pembuangan sampah yang sempurna dan toilet terpanjang di dunia.
"Kita akan berusaha melakukan upaya untuk menyelamatkan Bengawan Solo dan upaya itu sudah dilakukan," katanya.
Bahkan, Ganjar Pranowo sudah menjalin kerja sama dengan Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawangsa.

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto
Khofifah memandang, kualitas baku mutu air Sungai Bengawan Solo penting untuk ditingkatkan, karena menjadi sumber air baku untuk masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang memanjang melintasi Jawa Timur dan Jawa Tangah.
Konsep kerja sama yang diusung dalam pengelolaan Sungai Bengawan Solo, kata Khofifah, yakni one river, one management and one plan, atau satu sungai, satu pengelolaan dan satu perencanaan.

Pesawat Garuda Indonesia di sungai Bengawan Solo, 2002
"Menjaga daya dukung alam harus dilakukan secara holistik? Jangan sampai air sungai yang menjadi sumber daya alam menjadi korban akibat perkembangan industrialisasi," ujar Khofifah seperti dikutip Kompas.com.