Follow Us

Beruntai Sejarah yang Bikin Dunia Silau, Puluhan Fotografer Kita Merekam Wajah Bengawan Solo Nan Pilu. Mengapa Ganjar Pranowo Terinspirasi Pada Foto-foto Itu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 19 September 2019 | 13:54
Tim Vertebrata Dinas Geologi Bandung membersihkan temuan fosil gajah purba di meander Bengawan Solo,
Reynold Sumayku

Tim Vertebrata Dinas Geologi Bandung membersihkan temuan fosil gajah purba di meander Bengawan Solo,

Nada sendu pada Bengawan Solo dan kerinduan akan keindahan masa lalu juga terpancar pada karya Darwis Triadi, Arbain Rambey, Phang Hway Seng, Aries Liem, Pandji Vasco dan lainnya.

Wajar jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga ikut prihatin terhadap kondisi Bengawan Solo kini.

Baca Juga: 5 Penyanyi Sukses Ini Ternyata Pernah Gagal dalam Indonesian Idol. Salah Satunya, Jadi Teman Duet Syahrini!

Dalam pidatonya sebelum membuka pameran "Air Mata Air Bengawan", dia mengatakan, Bengawan Solo kini seperti sudah menjadi tempat pembuangan sampah yang sempurna dan toilet terpanjang di dunia.

"Kita akan berusaha melakukan upaya untuk menyelamatkan Bengawan Solo dan upaya itu sudah dilakukan," katanya.

Bahkan, Ganjar Pranowo sudah menjalin kerja sama dengan Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawangsa.

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto
Intisari

Salah satu karya fotografi tentang Bengawan Solo dalam pameran foto

Khofifah memandang, kualitas baku mutu air Sungai Bengawan Solo penting untuk ditingkatkan, karena menjadi sumber air baku untuk masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang memanjang melintasi Jawa Timur dan Jawa Tangah.

Konsep kerja sama yang diusung dalam pengelolaan Sungai Bengawan Solo, kata Khofifah, yakni one river, one management and one plan, atau satu sungai, satu pengelolaan dan satu perencanaan.

Baca Juga: Tak Hanya di Lebak, 5 Tempat Indah Ini Juga Menawarkan Panorama Foto Negeri di Atas Awan. Media Sosial Bikin Tempat Ini Makin Ngetop!

Pesawat Garuda Indonesia di sungai Bengawan Solo, 2002
Kompas.com

Pesawat Garuda Indonesia di sungai Bengawan Solo, 2002

"Menjaga daya dukung alam harus dilakukan secara holistik? Jangan sampai air sungai yang menjadi sumber daya alam menjadi korban akibat perkembangan industrialisasi," ujar Khofifah seperti dikutip Kompas.com.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest