Follow Us

Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Darwis Triadi Sukses Rayu Mendiang BJ Habibie Mengganti Kamera Leica Kesayangannya dengan Merek Ini...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 13 September 2019 | 17:04
Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie sedang berdiskusi soal kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.
dok. Darwis Triadi

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie sedang berdiskusi soal kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.

Fotokita.net - Mendiang Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie ternyata menyimpan banyak cerita unik dan humanis. Tentu, kita tak akan mengira apabila pakar teknologi dirgantara itu juga menyukai dunia fotografi.

Bayangkan di antara aktivitasnya yang bejibun, Habibie masih menyempatkan diri untuk mengasah mata dan kepekaan untuk menangkap visual di sekitar. Hasilnya, sebuah buku foto dan pameran fotografi digelar semasa menjabat sebagai pemimpin tertinggi negeri ini. juga punya kecintaan yang mendalam pada bidang fotografi.

Tentu, gelaran pameran dan peluncuran buku foto itu menarik perhatian publik.

Tukang foto kawakan, yang juga wartawan senior Kompas, Arbain Rambey telah membuatkan resensi pameran foto BJ Habibie. Acara yang digelar di Galeri Depdikbud (saat ini dikenal sebagai Galeri Nasional), Gambir, Jakarta itu dimuat di Halaman 16, Harian Kompas Edisi Minggu (27/6/1999).

Baca Juga: Berikan Penghormatan Terakhir, Ada Dua Buah Perahu Kertas di Atas Pusara BJ Habibie. Fotonya Bikin Kita Trenyuh...

Artikel yang ditulis oleh Arbain Rambey itu dilengkapi dengan 5 buah foto. Pameran yang menampilkan 178 karya foto itu terasa sangat spesial karena juga diluncurkan buku berjudul “Cahaya, Kecepatan, Waktu dan Ruang Angkasa” dari karya fotografer yang sama. Fotografer itu adalah BJ Habibie, yang kala itu menjabat sebagai Presiden Ke-3 Republik Indonesia.

Kompas Edisi Minggu, 27 Juni 1999
Arsip Kompas

Kompas Edisi Minggu, 27 Juni 1999

Berikut dibawah ini, resensi pameran foto itu.

Kalau seorang yang bukan fotografer tiba-tiba berpameran foto, bukanlah hal yang aneh kalau lalu timbul berbagai komentar. Bukan aneh pula kalau di antara komentar-komentar itu ada pula yang bernada miring.

Demikian pula pada pameran foto Presiden RI BJ Habibie di Galeri Depdikbud, Gambir, Jakarta yang dibuka tanggal 26 Juni 1999 dan terbuka untuk umum sampai dengan 2 Juli 1999 ini.

Baca Juga: Jangan Salah Kira, Ternyata Moge dalam Foto Legendaris Ini Bukan Milik BJ Habibie. Inilah Pemilik Asli Moge Itu...

Namun kalau kita boleh berpikir terbuka, sebenarnya siapa pun boleh memotret dan berpameran. Dalam hal pameran BJ Habibie ini, satu hal yang sangat menonjol adalah, dia saat ini adalah Presiden Indonesia. Satu hal yang pasti, pameran ini pasti istimewa.

Menengok 178 foto yang dipajang pada pameran ini, hal pertama yang dirasakan pengunjung adalah sesuatu yang khas. Sebagian besar karya BJ Habibie diabadikan di angkasa. Obyek awan mendominasi sudut-sudut pameran.

Pameran foto dan peluncuran buku “Cahaya, Kecepatan, Waktu dan Ruang Angkasa” Karya Presiden BJ Habibie di Galeri Depdikbud, Gambir, Jakarta, 25 Juni – 02 Juli 1999.
Kompas/Arbain Rambey

Pameran foto dan peluncuran buku “Cahaya, Kecepatan, Waktu dan Ruang Angkasa” Karya Presiden BJ Habibie di Galeri Depdikbud, Gambir, Jakarta, 25 Juni – 02 Juli 1999.

Dalam fotografi, hanya ada satu hal yang bisa dinilai secara eksak, yaitu masalah teknis. Namun, tidak pernah ada kata sepakat kalau kita mendebatkan hal tentang baik dan buruk, indah dan jelek sebab ini sangatlah subyektif.

Dalam hal foto-foto karya BJ Habibie, kita boleh sepakat bahwa foto-fotonya secara teknis bagus. Bahkan dalam pidato pembukaannya, BJ Habibie membuktikan bahwa ia sungguh mengerti teknik fotografi dan hafal betul detil pengambilan tiap fotonya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Rupanya BJ Habibie Pernah Terima Penghargaan Bergengsi Dunia Penerbangan Sipil. Buktinya Ada dalam Foto Bersejarah Ini...

Pameran foto dan peluncuran buku “Cahaya, Kecepatan, Waktu dan Ruang Angkasa” Karya Presiden BJ Habibie di Galeri Depdikbud, Gambir, Jakarta, 25 Juni – 02 Juli 1999.
Kompas/Arbain Rambey

Pameran foto dan peluncuran buku “Cahaya, Kecepatan, Waktu dan Ruang Angkasa” Karya Presiden BJ Habibie di Galeri Depdikbud, Gambir, Jakarta, 25 Juni – 02 Juli 1999.

Kita boleh mengatakan foto-foto Habibie bagus, boleh pula sebaliknya. Namun menilai seorang fotografer tidak bisa dari satu karya saja. Dan dari ke-178 foto-fotonya, kita harus sepakat bahwa Habibie cinta angkasa dan fotografi sekaligus.

Baca Juga: Foto-foto Tokoh Bangsa yang Melawat Almarhum BJ Habibie di Rumah Duka. Salah Satunya, Prabowo Subianto yang Pernah Bertengkar Hebat dengan Habibie...

Selain itu, foto-foto Habibie membuktikan pula bahwa presiden kita ini tidak pernah berhenti berpikir. Ia selalu sibuk dengan berbagai urusan sehingga waktu luangnya sangat tipis yaitu dalam perjalanan antara satu titik ke titik lain. Dan di situlah ia memotret.

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie seusai diskusi tentang kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.
dok. Darwis Tradi

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie seusai diskusi tentang kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.

Cerita tentang Habibie dan fotografi rupanya tak berhenti sampai di situ saja. Tukang foto kawakan Darwis Triadi pernah bercerita tentang diskusi fotografi dengan Habibie di kediamannya di Kuningan, Jakarta.

Diskusi yang begitu hangat itu sempat diabadikan oleh Darwis Triadi. Kenangan itulah yang Darwis bagikan melalui akun Instagram pribadinya.

Pada 2012, Darwis dan tim Olympus bertandang ke kediaman Habibie. Mereka diterima dengan hangat oleh pencipta pesawat CN 235 dan N 250 itu. Dari situlah diskusi fotografi bermula.

Baca Juga: Akui Ada Dualisme dalam Kewenangan, BJ Habibie Pernah Setujui Batam Jadi Pusat Kasino. Asalkan...

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie sedang berdiskusi soal kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.
dok. Darwis Triadi

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie sedang berdiskusi soal kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.

Hasil diskusi rupanya mengejutkan. "Saya berhasil mempengaruhi Pak Habibie untuk mengganti kamera Leica dengan Olympus," kenang Darwis.

Mengganti sistem kamera memang bukan perkara mudah. Terlebih lagi bagi Habibie yang punya otak gemilang, tentu ia sudah mengkalkulasi teknis pengambilan gambar dengan sistem kamera yang baru. Maklum, seperti kata Arbain Rambey, Habibie begitu disiplin terhadap kalkulasi teknis pengambilan foto. Begitulah orang jenius membuat karya foto.

Selamat jalan Pak Habibie, karyamu akan selalu kami kenang sepanjang masa.

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie seusai diskusi tentang kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.
dok. Darwis Triadi

Darwis Triadi dan mendiang BJ Habibie seusai diskusi tentang kamera pada tahun 2012 di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest