Follow Us

Menhub Bilang Kabut Asap Tak Ganggu Penerbangan, Tapi Foto Ini Buktikan Bandara Riau Tampak Gelap

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 13 September 2019 | 15:43
Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).
KOMPAS.COM/IDON TANJUNG

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).

Baca Juga: Iklim yang Berubah, Apakah Kita Mau Berpangku Tangan Setiap Hadapi Kemarau, Kekeringan, dan Kebakaran Hutan?

Debu asap yang berterbangan berukuran 2,5 PM mikrogram per meter kubik. Kepadatan debu tercatat sebesar 656,4 mikrogram per meter kubik.

Dengan kualitas udara seperti ini warga diminta untuk selalu mengenakan masker, menyalakan mesin penjernih udara, menutup pintu serta jendela, dan mengurangi aktivitas di luar ruang.

Selain di Pekanbaru, kabut bercampur asap pekat juga mengepung Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Akibatnya, lima jadwal penerbangan ditunda. Penundaan ini disebabkan karena jarak pandang sangat terbatas bahkan sempat menyentuh 300 meter, angka itu jauh dari jarak pandang ideal yakni 800 meter-1 kilometer.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Kian Parah, Warga dan Gubernur Derita ISPA. Foto-foto Ini Bikin Kita Cemas!

Asap mengepung di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Asap mengepung di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

Kebakaran hutan

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan dan lahan meluas dan menyebabkan kualitas udara di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan memburuk. Padahal musim kemarau dan kekeringan masih akan berlangsung sepanjang September 2019.

“Ada kenaikan signifikan jumlah titik panas, terutama di Jambi dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Minggu lalu di Jambi 248 titik panas, minggu ini sudah 710 titik panas. Di Kalteng dari 873 pada minggu lalu dan sekarang menjadi 1.036 titik panas,” kata Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Siswanto, di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Peningkatan jumlah titik panas juga terdeteksi di Sumatera Selatan dalam sepekan terakhir, yaitu dari dari 72 menjadi 279. Sedangkan di Riau dari 211 titik panas menjadi 305 titik panas.

Baca Juga: Enam Provinsi Darurat Kebakaran Hutan, Akankah Indonesia Kembali Ekspor Asap?

Kebakaran lahan gambut di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang sebelumnya 90 hektar meluas menjadi 100 hektare, Kamis (12/9/2019).
BPBD PENAJAM PASER UTARA

Kebakaran lahan gambut di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang sebelumnya 90 hektar meluas menjadi 100 hektare, Kamis (12/9/2019).

Source : Kompas.com, Kompas.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest