Selama beberapa tahun terakhir, para perempuan Korsel telah memprotes budaya patriarki, kekerasan seksual, dan kejahatan 'kamera mata-mata', yaitu aksi pria yang menempatkan kamera tersembunyi di WC dan tempat umum lainnya.
Demonstrasi perempuan Korsel yang terbesar berlangsung pada 2018, ketika puluhan ribu perempuan turun ke jalan-jalan Kota Seoul guna menyerukan pemberantasan pornografi 'kamera mata-mata'.
Beberapa perempuan berkata kepada BBC bahwa mereka menghadapi dilema. Mereka mendukung gerakan tanpa BH, namun tidak cukup percaya diri untuk tidak mengenakan BH di tempat umum.

Sulli
Salah satu alasan utama kerisauan mereka adalah 'pemerkosaan melalui tatapan', istilah di Korsel yang merujuk pada tatapan berlebihan sehingga membuat orang merasa sangat tidak nyaman.
Jeong Seong-eun, 28, merupakan bagian tim produksiNo Brablem, film dokumenter tahun 2014 mengenai pengalaman perempuan saat tidak memakai BH.
Seong-eun mengaku proyek dengan teman-teman kampusnya itu bermula dari pertanyaan, "mengapa kita berpikir bahwa memakai BH adalah sesuatu yang alami?"

Gerakan #nobra menyebar melalui media sosial.
Hak memilih
Walau dirinya berpikir bahwa adalah hal yang baik jika semakin banyak perempuan mendiskusikan topik ini di publik, dia juga meyakini kebanyakan perempuan "merasa malu" memakai kaus yang memperlihatkan puting mereka.
"Mereka tahu memakai bra masih dianggap normal di Korea Selatan, karena itu mereka memilih memakai bra," ujarnya.