Eko menambahkan, apa yang ia sebut 'anarkis' adalah aksi massa melempar ke arah aparat, dan sejumlah kendaraan.
"Ada informasi juga membakar MRP. Tapi dari sisi mana yang terbakar, keseluruhan, kita belum tahu kondisinya di lapangan," katanya menegaskan kembali.
TNI, kata Eko, akan mengedepankan pengamanan secara persuasif.

Warga melintasi bangunan dan kendaraan yang rusak, di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019). Sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar saat aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Jayapura, Kamis kemarin, masih terkait memprotes dugaan tindak rasisme kepada mahasiswa Papua di Jawa Timur beberapa waktu la
Pengamanan juga difokuskan pada pangkalan-pangkalan TNI, karena ribuan pengunjukrasa bergerak di jalan utama.
"Kitastandbykan kita juga lebih fokus untuk mengamankan pangkalan-pangkalan (TNI) ini, karena banyak pangkalan kita.. itu kan rute jalan utama," tambahnya.
TNI saat ini masih berjaga untuk menjadi lapis kedua keamanan dari kepolisian. TNI kita tetap mem-backupkepolisian," jelas Eko.
Baca Juga: Terkuak Kisah Pilu Rasisme Mahasiswa Papua, 'Ih, Kalian Bau dan Suka Makan Babi Mentah!'
Unjuk rasa menentang dugaan rasialisme terhadap masyarakat Papua digelar sejak pagi di kota Jayapura, Papua sejak Kamis (29/08) pagi. Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi ini.
Sebagian mengendarai sepeda motor dan lainnya berjalan kaki, massa pengunjukrasa berbondong-bondong memadati jalur utama, seperti dilaporkan wartawan Enggel Woly di Jayapura untuk BBC News Indonesia.

Asap masih mengepul dari sebuah bangunan yang terbakar di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019). Sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar saat aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Jayapura, Kamis kemarin, masih terkait memprotes dugaan tindak rasisme kepada mahasiswa Papua di Jawa Timur beberapa wakt